Mohon tunggu...
Eka Hujaemah
Eka Hujaemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI RIYADUL JANNAH subang Smester 7

Jadilah diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Kurikulum Pendidikan PAI

6 November 2023   09:23 Diperbarui: 6 November 2023   09:36 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sejauh ini kita sudah mengenal dengan evaluasi pendidikan PAI. Perlu bagi kita untuk mengetahui dari mana dan bagaimana pendidikan PAI itu bisa berjalan dengan teratur dan berorientasi pada tujuan. Yups, jika diibaratkan mengapa sebuah mobil bisa berjalan jawabannya karena beberapa aspek ada supir, bahan bakarnya, dan elemen-elemen mobil itu sendiri. Pendidikanpun sama tak akan berjalan jika tak ada yang mengaturnya. Kurikulum merupakan seperangkat yang mengatur berjalannya suatu pendidikan. Lalu bagaimana hubungannya dengan evaluasi? Cobalah simak penuturan artikel ini. 


Menurut Hamid Hasan dalam bukunya Evaluasi Kurikulum mengartikan  evaluasi kurikulum yaitu usaha yang sistematis guna mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan  kurikulum untuk di jadikan bahan pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.

 Menurut Muhammad Athiyah Al Abrasyi mengatakan bahwa Pendidikan Islam (Al Tarbiyah Al Islamiyah) adalah usaha dalam mempersiapkan  manusia yang sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, baik budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaan, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan.

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi kurikulum pendidikan agama Islam yaitu proses sebuah penilaian bagi program pendidikan PAI untuk memastikan dimana tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, dan asesmen sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Menurut para ahli islam, terdapat beberapa prinsip didalam kurikulum pendidikan PAI diantaranya:
1. Ajaran agama, kurikulum PAI harus sesuai dasar agama islam yaitu Al Qur'an dan hadits
2. Akhlak mulia, kurikulum PAI harus menjunjung akhlak yang baik menurut penuturan Al Qur'an dan hadits
3. Hafalan Al-Qur'an, biasanya didalam pelajaran berbasis kurikulum PAI terdapat keharusan hafalan surat-surat pendek
4. Sejarah islam, biasanya kurikulum PAI terdapat pelajaran mengenai pelajaran sejarah islam
5. Pengajaran berbasis nilai, nilai-nilai islam audah pasti dijadikan tujuan utama kompetensi yang harus dicapai siswa
6. Syariah, tingkat perguruan tinggi biasanya kurikulum islam terdapat pemahaman tentang hukum islam

Evaluasi kurikulum adalah proses bersifat sistematis dilakukan oleh para ahli pendidikan guna menilai, memantau, dan memperbaiki kurikulum pada program pendidikan. Dimana dilakukan peninjauan terhadap tujuan pembelajaran, desain kurikulum, metode pengajaran, materi ajar, dan proses asesmen. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk memastikan apakah kurikulum tersebut efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan juga relevan dengan perkembangan peserta didik dan tuntutan masyarakat, serta mampu ditingkatkan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman. Para ahli pendidikan dalam pengambil keputusan pendidikan dari hasil evaluasi ini untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan pengembangan yang dibutuhkan dalam kurikulum.

Perbaikan kurikulum Pendidikan Agama Islam  melibatkan serangkaian langkah-langkah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil dalam proses perbaikan kurikulum PAI:

1. Evaluasi Awal:
   - Lakukan evaluasi terhadap kurikulum PAI yang sedang berlaku untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan.
   - Kumpulkan masukan dari berbagai elemen seperti guru PAI, siswa, dan orang tua tentang pengalaman pembelajaran mereka.

2. Riset dan Analisis:
   - Mengadakan riset untuk memahami perkembangan terbaru dalam pendidikan agama Islam dan kebutuhan peserta didik.
   - Analisis data dari  hasil evaluasi awal untuk mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perbaikan.

3. Tujuan dan Standar:
   - Buat tujuan pembelajaran yang jelas dan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam.
   - Pastikan kurikulum PAI memenuhi standar pendidikan agama Islam yang relevan.

4. Desain dan Pengembangan:
   - Rancang kurikulum baru untuk perbaikan kurikulum yang mencakup pengaturan mata pelajaran, metode pengajaran, dan bahan ajar yang diperbarui.
   - Pembelajaran sesuai teknologi pendidikan dan metode pembelajaran inovatif.

5. Pelatihan Guru:
   - pelatihan kepada guru PAI penting diberikan untuk memahami dan menerapkan kurikulum yang baru.
   - pengalaman dan peningkatan keterampilan guru untuk meningkatkan kualitas.

6. Implementasi:
   - Dalam proses pembelajaran sehari-hari perlu adanya penerapan kurikulum PAI yang baru
   - Pelaksanaan kurikulum dan kualitas pengajaran perlu untuk dimonitoring.

7. Evaluasi Berkelanjutan:
   - Pembelajaran siswa perlu di evaluasi secara berkelanjutan untuk mengetahui dampaknya.
   - Kurikulum perlu diperbaharui berdasarkan hasil evaluasi.

8. Keterlibatan Pihak Terkait:
   - Orang tua, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya perlu dilibatkan dalam proses perbaikan kurikulum.

9. Komunikasi dan Informasi:
   - lnformasi tentang perubahan kurikulum perlu disampaikan  kepada semua pihak terkait untuk menciptakan pemahaman dan dukungan.

10. Fleksibilitas:
    - kurikulum PAI harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan pendidikan dan perubahan sosial yang mungkin terjadi.

Proses perbaikan kurikulum PAI adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa pendidikan agama Islam yang disampaikan sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun