Perangkat masjid semuanya sama tuanya dengan bangunan. Karena keberadaan masjid sudah lengkap dengan mimbar dan besuknya sejak awal.
Langit-langit beratap rumbia dilihat dari dalam sungguh unik. Mimbar kuno dari kayu serta bangunan yang dibangun tanpa paku.Â
Selain itu juga ada mushaf Al-Qur'an yang ditulis tangan oleh imam pertama masjid Wapauwe. Masih terjaga hingga saat ini.
Hanya di Sini Saya Dipanggil Nona
Bapak penjaga masjid yang sudah berumur itu berulang kali memanggil saya "Nona". Yah, hanya di Ambon saya akan selalu menjadi nona berapapun umurnya. Tentu saja itu membuat saya bahagia dan merasa berumur 17 terus.Â
Ah, pulau Ambon yang penuh sejarah. Kapan saya bisa datang lagi? Melepas rindu pada tanah kelahiran. Tentu saja menyempatkan sholat di masjid Wapauwe lagi.Â
Salam
Eka MP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H