Mohon tunggu...
Eka Salma Nur Afifa Putri
Eka Salma Nur Afifa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

Sebuah tulisan dari orang kecil, berharap bisa memberikan manfaat yang besar!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Evaluasi Pembelajaran di TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal

26 Desember 2022   20:35 Diperbarui: 26 Desember 2022   20:44 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hai! Kembali lagi dengan tulisan kecil dari saya. Apa kabar kalian? Semoga sehat selalu ya! Kali ini kita akan membahas tentang evaluasi pembelajaran lagi, tapi bedanya kali ini kita akan berbagi pengalaman tentang penerapan evaluasi pembelajaran yang diterapkan disalah satu TK di Kabupaten Gresik. Jadi apa sih evaluasi pembelajaran itu? 

Menurut Lessinger 1973 (Gibson 1981: 374) mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan prestasi nyata yang dicapai. Jadi disini maksud dari evaluasi pembelajaran yaitu proses untuk menilai kemajuan belajar siswa dengan cara membandingkan tujuan yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh oleh setiap siswa tersebut. Nah dari sini guru bisa melihat hasil belajar siswa melalui pelaksanaan evaluasi yang diterapkan di sekolah.

Pada tanggal 24 Desember 2022 kemarin, saya melakukan wawancara dengan salah satu guru TK di Kabupaten Gresik, tepatnya di TK Dharma Wanita Persatuan yang bertempat di Desa Tiremenggal Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Dikesempatan kali ini saya melakukan wawancara singkat dengan salah satu guru di TK Dharma Wanita Tiremenggal yaitu Ibu Puji Anita mengenai bagaimana bentuk evaluasi yang diterapkan di sekolahnya tersebut. Tujuan dari wawancara ini yaitu untuk mengetahui apa saja model evaluasi pembelajaran yang digunakan dan bagaimana pengaplikasian dari model evaluasi tersebut di TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal.

Dalam wawancara tersebut, Ibu Puji Anita menyebutkan apa saja evaluasi yang digunakan di sekolahnya. Evaluasi tersebut antara lain penilaian hasil karya, observasi, dan catatan anekdot. Selanjutnya beliau menjelaskan satu persatu dari ketiga jenis penilaian atau evaluasi tersebut:

1. Penilaian Hasil Karya

penilaian hasil karya di TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal diterapkan dengan cara menilai hasil karya siswa melalui pembuatan karya-karya yang menarik seperti kolase, membuat media dari bahan-bahan yang ada disekitar sekolah, menggambar, melukis, dan kegiatan-kegiatan menyenangkan lainnya. Lalu saya bertanya kepada Ibu Puji Anita tentang bagaimana proses penilaian dari model ini? 

Bagaimana jika siswa dikatakan mampu membuat hasil karya dan bagaimana jika siswa dikatakan belum mampu saat membuat hasil karya? Lalu Ibu Puji Anita menjelaskan bahwa yang dinilai bukanlah hasil dari karya tersebut, melainkan proses yang dilalui siswa ketika mengerjakan karyanya itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam jenis ini penilaian dilakukan dengan mengamati setiap proses yang dilewati oleh siswa. Kemudian saya menanyakan kriteria penilaian yang digunakan untuk menilai proses anak, dan beliau menjelaskan tentang kriteria tersebut:

  • BB (Belum Berkembang) anak belum mampu mengerjakan, murni memerlukan bantuan dari guru atau teman
  • MB (Mulai Berkembang) anak mampu mengerjakan, namun sesekali membutuhkan bantuan
  • BSH (Berkembang Sesuai Harapan) anak mampu mengerjakan sendiri namun harus diberikan penjelasan dan arahan dari guru
  • BSB (Berkembang Sesuai Harapan) anak mampu mengerjakan dengan penjelasan singkat dari guru dan bisa membantu menjelaskan kepada teman yang belum faham.

2. Observasi

Menurut Creswell observasi merupakan proses pemerolehan data dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan serta lokasi dilakukannya penelitian. Jadi observasi merupakan penilaian atau pengamatan yang dilakukan secara langsung. TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal menggunakan salah satu teknik penilaian ini dengan cara mengamati siswa setiap hari. Uniknya di TK ini tidak menggunakan instrumen penilaian berupa lembar observasi, karena menurut Ibu Puji Anita hal itu akan memakan waktu, oleh karena itu beliau melakukan observasi dengan cara menceklis langsung lembar penilaian yang terdapat di RPPH yang dibuat. "Jadi, intinya RPPH dan lembar observasi itu kami jadikan satu agar lebih praktis." Tutur Ibu Puji Anita kepada saya.

3. Catatan Anekdot

Desmaleni, dkk (2014) mengemukakan bahwa catatan anekdot merupakan penilaian atau pengumpulan data secara langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tak terduga dan tiba-tiba (insidental). Dari hasil wawancara saya dengan Ibu Puji Anita, beliau menjelaskan bagaimana catatan anekdot yang diterapkan di TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal. Catatan anekdot tersebut dilakukan dengan cara mengamati gerak-gerik atau tingkah laku siswa saat pembelajaran berlangsung. Ibu Puji Anita dan rekan-rekannya akan mencatat apabila ada kejadian seperti siswa A yang tadinya bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas, tiba-tiba ia rajin saat mengerjakan tugas. Lalu siswa B yang tadinya belum terbiasa meminta maaf saat berbuat salah, tiba-tiba ia spontan meminta maaf apabila melakukan kesalahan. Alasan penggunaan model evaluasi ini adalah karena anak usia dini akan sering melakukan hal-hal tak terduga setiap harinya dan hal tersebut akan membantu guru dalam proses perbaikan atau evaluasi.

Penjelasan diatas merupakan jenis penilaian yang digunakan setiap harinya di TK Dharma Wanita Persatuan Tiremenggal. Namun, kita tidak menemui penilaian dengan cara tes tulis maupun wawancara. Mengapa TK Dharma Wanita Tiremenggal tidak menggunakan evaluasi tersebut? Menurut Ibu Puji Anita, penilaian menggunakan jenis tes tulis ataupun wawancara masih belum cocok apabila diterapkan dijenjang TK, karena anak-anak belum menguasai betul bagaimana cara membaca teks yang panjang dan bagaiamana juga cara untuk menjawab pertanyaan guru apabila dilakukan tes wawancara secara langsung.

Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah TK Dharma Wanita Tiremenggal menggunakan tiga jenis evaluasi penilaian yaitu penilaian hasil karya, observasi, dan catatan anekdot. Kemudian TK Dharma Wanita Tiremenggal tidak menggunakan penilaian berupa tes tulis maupun wawancara karena dirasa kurang cocok apabila diterapkan dijenjang taman kanak-kanak.

Rekomendasi dari saya adalah evaluasi berupa observasi, karena lebih terpercaya dan lebih valid karena dilakukan secara langsung dan menurut saya observasi juga praktis, karena kita hanya menceklis atau memberi tanda centang didalam lembar observasi. Berbeda dengan anekdot, meskipun dilakukan secaa langsung juga, namun kita harus menulis satu persatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun