lagi
mulut-mulut tajam menghunus tepat pada jantungku
dan aku membiarkannya berlaluÂ
seperti serdadu yang menghabiskan peluru
biar luka ini membuat mereka tertawa hingga terjungkal
biar derita ini membuat mereka tersengal
biar tumbuh tatu padanya sendiri
membuatku semakin meliukkan pikiran liarku
menarikan percik-percik darah tercecer
menjadi abadi
ada yang mereka lupa
aku karang yang lantang menghadang terjang
Yogyakarta, November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H