Lamat-lamat, sekitarku terasa gelap. Sebelum kesadaranku sempurna hilang, sebuah suara terdengar begitu lembut berbisik di telingaku.
"Selamat pemuda, kau telah terpilih menjadi tamu di kerajaan pantai selatan."
Esok harinya, penduduk sekitar geger dengan hilangnya salah satu pemuda, warga di kampung mereka. Tak seorang tahu. Bahkan pasir pun bisu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!