Konten adalah segala sesuatu yang kita ajarkan kepada murid kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan, minat, atau profil belajar murid yang berbeda atau juga terhadap kombinasi dari kesiapan, minat, dan profil belajar murid. Alat yang bisa digunakan adalah the equalizer.
Diferensiasi Proses
Proses mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa informasi yang dipelajari saat guru memetakan kebutuhan belajar murid yang kemudian kita wujudkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Cara melakukan diferensiasi proses yaitu, kegiatan berjenjang (kompleksitas yang berbeda), menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan di kelas yang disesuaikan level kemampuan, membuat agenda individual (guru membuat daftar tugas umum dan khusus yang sesuai kebutuhan individual), memvariasikan lama waktu untuk setiap tugas, agar murid yang kesulitan punya waktu lebih dan menfasilitasi murid yang cepat agar mencapai materi berikutnya, mengembangkan kegiatan bervariasi yang menfasilitasi ragam gaya belajar, menggunakan pengelompokan yang fleksibel.
Diferensiasi Produk
Hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan kepada guru (harus berwujud), bisa berupa karangan, video, diagram, pidato, rekaman, foto ataupun tulisan. Produk harus mencerminkan pemahaman murid dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Produk dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu. Pada dasarnya diferensiasi produk meliputi dua hal, yaitu: Memberikan tantangan keragaman/variasi; dan Memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekpresikan pembelajaran yang diinginkan
Dibagian unggah tugas, kami diminta untuk membuat diagram frayer tentang Pembelajaran berdiferensiasi, dan inilah tugas yang saya buat
Diagram frayer
Ruang Kolaborasi. Kegiatan ini adalah diskusi kelompok membahahas sebuah kasus Bu Derana, Bu Derana  adalah seorang guru Biologi SMA. Ia mengajar murid-murid Kelas 10. Adapun tujuan pembelajarannya adalah: 'Murid dapat menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya', kami diminta berdiskusi dan menganalisis pembelajaran yang dilakukan oleh bu Derana, kemudian kami diminta untuk membuat sknario pembelajara berdiferensiasi salah satu anggota kelompok dan meanganalisisnya.Kelompok yang dibentuk berdasarkan pada kesamaan jenjang mengajar, hal ini membuat ruang diskusi menjadi lebih tersambung dalam berpendapat karena semua memiliki strategi atau metode yang sama dalam pembuatan RPP.
Refleksi Terbimbing. CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang sudah dipelajari. Berdasarkan materi yang telah saya pelajari pada modul ini, pembelajaran berdiferensiasi bisa menjadi solusi bagi permasalahan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas tentunya seorang guru akan menemui murid yang beraneka ragam, baik dari segi kemampuan dasar, bakat, minat, potensi, serta gaya belajarnya.
Agar guru dapat melaksanakan pembelajaran yang dapat mengakomodir semua perbedaan siswa tersebut maka guru sebaiknya melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Tomlinson mengatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Adapun diferensiasi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dari segi konten, proses, dan juga produk yang dihasilkan siswa.
Demonstrasi Kontekstual. CGP dapat membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. Pada Kegiatan ini saya membuat RPP Berdiferensiasi untuk siswa kelas XII dengan tema Procedure text (recipe).
Kegiatan posistif yang saya alami dalam belajar di modul ini adalah dapat memahami apa itu pembelajaran berdiferensiasi dan cara membuat RPP yang sesuai dengan karakter, minat, dan gaya belajar siswa agar tujuan pembelajaran bisa tercapai sebagaimana mestinya.