Mohon tunggu...
Ehud Harel Julian
Ehud Harel Julian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik Universitas Airlangga

Ehud Harel Julian adalah seorang mahasiswa S1 Ilmu Politik Universitas Airlangga. Memiliki minat dan hobi dalam bidang seni, Ehud sering aktif dalam kegiatan-kegiatan kesenian dan ikut berpartisipasi untuk tampil. Pada tahun 2021, Ehud berkesempatan untuk tampil menjadi musical guest star di acara Indonesian Festival 2021 yang diadakan oleh Indonesian Student Association di Universiti Malaya.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melihat Langkah-Langkah Artistic Activism Lady Gaga dan Reaksi Masyarakat Sosial yang Tercipta

4 Juli 2022   01:13 Diperbarui: 4 Juli 2022   02:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu ini menjadi sangat besar dan berhasil menjadi lagu yang berada di posisi puncak pada Billboard Hot 100 tahun 2011 selama enam minggu. “Born This Way” kemudian tidak hanya hadir dalam bentuk lagu, tetapi juga dipahat menjadi sebuah album dan era yang semakin mendefinisikan Lady Gaga sebagai seorang aktivis yang bergerak melalui seni dan karyanya. Era ini dipandang sebagai era yang dibangun oleh tekad Lady Gaga untuk menunjukkan bahwa ada banyak komunitas yang mengalami diskriminasi dan ingin diperhatikan terlebih tentang hak-hak mereka sebagai manusia. Album “Born This Way” ini menjadi semakin luas dalam segi pembahasan isu, yang mana setiap lagunya memiliki topik khusus masing-masing, dari “Americano” yang berbicara tentang hak sipil sampai “The Edge of Glory” yang menggambarkan refleksi dan kebahagiaan.

Era ini sungguh menarik karena Lady Gaga selalu membuat penampilan dengan ciri khas yang memberontak dengan mengkombinasikan romansa dan kisah keagamaan. Pada acara penghargaan musik Grammys, Lady Gaga tampil dengan tulang pipi palsu dan keluar dari vessel yang berbentuk seperti telur. Keunikan menyentuh setiap aspek artistik dalam era ini, semuanya dibangun dengan matang serta dengan intensi yang baik.

Sebuah era pasti memiliki ujung, Lady Gaga pun kembali membangun persona baru untuk memulai proyek musik selanjutnya. Tetapi dalam hal aktivisme, Lady Gaga tidak berubah dan terus bersuara melalui karyanya. Karya-karya baru dengan berbagai topik yang relevan terus diciptakan Lady Gaga. Pada tahun 2015, Lady Gaga bersama Diane Warren menulis lagu “Til It Happens to You” untuk film dokumenter “The Hunting Ground” yang menceritakan tentang kasus pelecehan dan kekerasan seksual kampus di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 2016, “Joanne” dirilis sebagai album studio ke-5 Lady Gaga. Dalam album tersebut, terdapat lagu yang berjudul “Angel Down” yang ditulis berdasarkan kasus penembakan seorang remaja Afrika-Amerika bernama Trayvon Martin. Dikutip dari wawancaranya bersama Zane Lowe, Lady Gaga mengungkapkan kesedihan melihat sistem peradilan yang tak kunjung mencari keadilan bagi keluarga dari korban penembakan.

Aksi Lady Gaga dalam memberikan responnya terhadap isu-isu sosial yang ada menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat dan media. Banyak komunitas yang merasa direpresentasikan melalui eksistensi Lady Gaga sebagai tokoh masyarakat di dunia hiburan. Banyak penggemarnya yang mengaku merasa terdorong untuk menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Banyak juga komunitas yang tertolong melalui hadirnya Born This Way Foundation yang didirikan oleh Lady Gaga dan ibunya, Cynthia Germanotta. Komunitas ini menyelenggarakan banyak program yang ditujukan untuk menolong anak-anak muda dan komunitas marginal lainnya. Banyak juga media yang menyoroti jejak aktivisme Lady Gaga dan mengajak audiens mereka untuk menelusuri karya-karyanya.

Aktivisme yang dilakukan Lady Gaga sayangnya juga mendapatkan banyak reaksi negatif dari beberapa pihak. Sebagai seorang artis yang sering mengangkat topik-topik yang tabu di beberapa lingkungan, tentunya akan ada banyak halangan dari pihak yang tidak menyukai aksi yang dilakukannya. Contohnya, Lady Gaga mengalami penolakan dari komunitas agama garis keras dan anggota parlemen konservatif di Indonesia pada tahun 2012. Tidak hanya itu, Lady Gaga juga pernah mendapat kecaman dari Westboro Baptist Church karena aksi-aksi yang dipandang tidak sesuai dengan nilai religius.

Banyak fase dan persona yang telah dilalui oleh Lady Gaga dalam karirnya sebagai artis. Tetapi satu hal yang ingin ditunjukkan adalah kepeduliannya terhadap isu-isu sosial yang ada. Keberanian dan semangat Lady Gaga dalam mengangkat pembahasan-pembahasan yang tabu dalam karya-karyanya merupakan suatu hal yang perlu diapresiasi. Kita dapat melihat bahwa menjadi artis terkenal tidak menghentikan orang tersebut untuk menyebarkan rasa peduli dan empati. Prestasi yang sebenarnya adalah ketika kita dapat menolong orang lain dan mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun