Pada setiap titik penyelaman saya menikmatinya, namun terdapat beberapa titik yang harus di lalui dengan kesulitan. Hal ini, dimungkinkan karena kesiapan fisik tubuh sendiri. Namun hal yang terlihat jelas, dimana lokasi yang baru diketahui tersebut memiliki karakter berbeda. Terdapat gelombang besar dan arus bawah yang kuat, membuat penyelaman saat itu terganggu.
Lokasi indah seperti Gamad, Cristal bay dan Manta berubah menjadi site yang berbahaya secara tiba tiba. Jika melakukan kegiatan penyelaman dengan prepare terbatas, serta memiliki fisik yang lemah maka bukan menikmati kegiatan tersebut. Malah akan memperburuk kondisi, khususnya. Untuk diri kita sendiri.
Tekanan udara yang ada di dalam air dan di daratan cukup berbeda. Tekanan udara yang ada di sekitar kita akan meningkat ketika menyelam. Tekanan ini akan menghimpit bagian tubuh kita yang beronga, pada umumnya berefek langsung pada rongga hidung, rongga telinga dan rongga dada.
Menurut Hardive Blogspot “Tekanan udara pada permukaan laut pada suhu 0oC, pada dasarnya adalah tekanan yang disebabkan oleh berat asmofir di atasnya. Tekanan ini konstan yaitu sekitar 760 mmHg (14,7 psi) dan dijadikan dasar hukum atmosfir (1 ATA), Tambahnya.
Hal ini yang membuat banyak para penyelam di Nusa Penida, yang tidak punya pengalaman penyelaman di Bali, kesulitan. Suhu dan tekanan di spot tertentu, terkadang tidak terkontrol.
Menurut Marten Welly (MPA Learning Site Manager Coral Triangle Center) “butuh ketenangan yang lebih untuk melakukan penyelaman di Kawasan Nusa Penida, ini bukan hanya untuk penyelaman penelitian tetapi juga pada penyelaman pariwisata, pungkas salah satu intruktur selam di Bali tersebut.
Untuk itu persiapkan diri kita, jika ingin melakukan penyelaman di Kawasan Nusa Penida, ataupun di kawasan lainnya. Tidak ada penyelam hebat, jika dia tidak melakukan prosedur yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H