Keindahan dunia bawah air tentunya memberikan sensasi yang berbeda bagi para penyelam. Dunia yang berbeda dari dunia yang dihadapi setiap hari. Sensasi bebas melayang layaknya menjadi seorang astronot. Pemandangan indah warna-warni organisme laut memanjakan mata dan memberikan ketenangan. Setiap selesai melakukan aktifitas penyelaman dan kembali ke rutinitas sehari-hari, terniat bahkan merindukan kembali melakukan penyelaman (Diving) kembali. Diving tentu menjadi aktivitas yang sangat dirindukan, pada setiap penyelam. Khususnya, pada site indah seperti Kecamatan Nusa Penida.
Menurut anda apa yang di maksut dengan kegiatan Penyelaman?
Penyelaman menurut pengalaman saya, dapat diartikan sebagai kegiatan memasukan diri ataupun tidak dengan alat atau tampa menggunakan alat untuk satu tujuan tertentu, jika tidak ada tujuan. Berarti penyelam gila. tujuan dapat di bagi dari beberapa aspek seperti, penyelaman penelitian, wisata, underwater dan beberapa kegiatan lainnya.Â
Bagaimana kesan anda sebagai penyelam?
Hal yang dialami tentu luar biasa, saya yang notabene berasal dari daratan dapat berkecimpung di dunia penyelaman.
Berapa tempat yang telah anda selami?
Beberapa Lokasi, tapi belum terlalu banyak. Beberapa tempat yang telah saya kunjungi untuk melakukan penyelaman seperti, Kep. Riau, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Kep. Seribu, Karimun Jawa, Bali, Maluku dan beberapa tempat lainnya.
Untuk di Indonesia terdapat banyak lokasi yang menyenangkan, dapat dikatakan semua lokasi di indonesai menyenangkan untuk kegiatan penyelaman. Namun ada beberapa tempat yang tentu sangat menyenangkan.
Tentu, salah satu tempat itu adalah Bali. Tepatnya, Nusa Penida.
Berawal dari penugasan, sebagai fasilitator Prakarsa dari DFW-indonesia dan Kementrian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Pengolahan Pulau Pulau Kecil Terluar yang bertempat di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.
Bagaimana Sensasi menyelam di Nusa Penida?
Wow..it is amazing
Sebelum itu, sepertinya kita harus mengetahui dulu bahwa Kecamatan Nusa Penida terdiri dari 3 (tiga) Pulau Kecil yaitu, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Tempat ini menjadi surga bagi para penyelam, tidaklah salah. Nusa Penida dinobatkan sebagai finalis Pesona Indonesia dominasi surga kawasan terbaik snorkling dan diving di Indonesia.
Dimana spot penyelaman di Nusa Penida yang berkesan?
Semua tempat di Nusa Penida sangat menyenangkan dan memiliki sensai tersendiri di setiap spotnya. Beberapa yang dijadikan spot snorkeling dan diving di Nusa Penida seperti Manta Point, Â Crystal Bay, Ceningan Wall, Toyopakeh, Malibu A, Malibu B, Sampalan, Ceningan, Sauna, Kutambi, Cristal Bay, Gamad Bay, Mangrove, Sakenan, Ped, atuh, Lembongan Bay, Batu abah, Pasir Uuk.Â
Apa yang bisa diceritakan?
Namun, selain memberikan kenyamanan dan kesenangan, kegiatan penyelaman di Nusa Penida memberikan dampak yang mengerikan, bahkan cenderung berakibat fatal apabila dilakukan tidak sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan penyelaman.
Mengapa Seperti itu?
Karakter pantai Bali yang landai dan cendrung dalam secara tiba tiba yang membuat seperti itu, juga beberapa tempat terdiri dari dinding terumbu karang tinggi. Â gelombang dan arus selalu berubah. Khususnya, pada bulan tertentu yang tidak memungkinkan para penyelam, terutama yang melakukan kegiatan diving.
Saat itu saya tergabung dalam kegiatan pengamatan ekosistem terumbu karang di kawasanan Marine Protected Area dangan menggunakan Reef Health Monitoring yang di Lakukan CTC dan tergabung dengan beberapa pengiat pariwisata yang ada di Kecamatan Nusa Penida. Tujuannya jelas, untuk melihat kondisi kesehatan karang. Kebetulan saya dan Andrew (owner dari Blue Corner) mengikuti penyelaman di semua site. Terdapat tiga belas site penyelaman, setiap harinya dilakukan tiga sampai empat kali penyelaman.
Pada setiap titik penyelaman saya menikmatinya, namun terdapat beberapa titik yang harus di lalui dengan kesulitan. Hal ini, dimungkinkan karena kesiapan fisik tubuh sendiri. Namun hal yang terlihat jelas, dimana lokasi yang baru diketahui tersebut memiliki karakter berbeda. Terdapat gelombang besar dan arus bawah yang kuat, membuat penyelaman saat itu terganggu.
Lokasi indah seperti Gamad, Cristal bay dan Manta berubah menjadi site yang berbahaya secara tiba tiba. Jika melakukan kegiatan penyelaman dengan prepare terbatas, serta memiliki fisik yang lemah maka bukan menikmati kegiatan tersebut. Malah akan memperburuk kondisi, khususnya. Untuk diri kita sendiri.
Tekanan udara yang ada di dalam air dan di daratan cukup berbeda. Tekanan udara yang ada di sekitar kita akan meningkat ketika menyelam. Tekanan ini akan menghimpit bagian tubuh kita yang beronga, pada umumnya berefek langsung pada rongga hidung, rongga telinga dan rongga dada.
Menurut Hardive Blogspot “Tekanan udara pada permukaan laut pada suhu 0oC, pada dasarnya adalah tekanan yang disebabkan oleh berat asmofir di atasnya. Tekanan ini konstan yaitu sekitar 760 mmHg (14,7 psi) dan dijadikan dasar hukum atmosfir (1 ATA), Tambahnya.
Hal ini yang membuat banyak para penyelam di Nusa Penida, yang tidak punya pengalaman penyelaman di Bali, kesulitan. Suhu dan tekanan di spot tertentu, terkadang tidak terkontrol.
Menurut Marten Welly (MPA Learning Site Manager Coral Triangle Center) “butuh ketenangan yang lebih untuk melakukan penyelaman di Kawasan Nusa Penida, ini bukan hanya untuk penyelaman penelitian tetapi juga pada penyelaman pariwisata, pungkas salah satu intruktur selam di Bali tersebut.
Untuk itu persiapkan diri kita, jika ingin melakukan penyelaman di Kawasan Nusa Penida, ataupun di kawasan lainnya. Tidak ada penyelam hebat, jika dia tidak melakukan prosedur yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H