Mohon tunggu...
Ego prasetyo
Ego prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Belajar Menulis

Menulis adalah bagian penting dari peradaban, dari tulisan aksara hingga karya ilmiah. Selamat datang! Dari saya, yang mencoba jadi bagian orang penting. Semua penting, Semua akan kita tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Alasan Mengapa Harga Rokok di Indonesia Naik Beserta Dampaknya

23 Agustus 2016   20:00 Diperbarui: 6 September 2016   09:17 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya di indonesia belum lama ini pemerintah Australia kembali menaikan pajak atas tembakau sebesar 12, 5 persen untuk tahun 2017-2020. Dengan peningkatan pajak ini, harga sebungkus rokok di Australia bisa mencapai 40 dollar atau sekitar Rp 400.000.

Sementara itu, Sebuah survei yang dilakukan Deutsche Bank 2015 mengungkap fakta, harga rokok di Indonesia diklaim paling murah di dunia.

Berikut adalah 10 negara dengan harga rokok paling mahal di dunia :

1. Australia, harga rokok per bungkus di negara kanguru ini sekitar 25 AUS$ atau sekitar Rp260.000. harga ini adalah termahal di dunia.

2. Canada, harga rokok di Canada juga tidak jauh berbeda dengan harga rokok di Australia. Di negara ini sebungkus rokok dibanderol dengan harga sekitar CA$16-20 atau sebesar Rp160.000 – Rp200.000.

3. Inggris, harga rokok di Inggris juga hampir sama dengan harga rokok di kedua negara di atas, yaitu sebesar 10GBP atau sebesar Rp170.000.

4. Selandia baru, selandia baru berencana untuk menghilangkan peredaran rokok pada tahun 2025 kelak, sehingga negara ini terus menaikkan harga rokok dari tahun ke tahun. Harga sebungkus rokok di negara ini saat ini mencapai Rp221.153..

5. Norwegia, norwegia merupakan salah satu negara yang sangat keras melarang rokok, bahkan di negara ini terdapat larangan untuk memajang rokok di toko-toko. Harga sebungkus di Norwegia yaitu sekitar 75NOK atau sebesar Rp125.000

6. Irlandia, rokok yang dijual di minimarket Irlandia dibanderol dengan harga yang cukup mahal, yaitu sekitar Rp90.997.

7. Skotlandia, pemerintah Skotlandia telah melarang pemajangan rokok di minimarket atau di toko-toko. Pemerintah negara ini sangat khawatir jika generasi muda mereka akan merokok di usia muda dan akan mengganggu kesehatan mereka. Sehingga pemerintah Skotlandia membanderol harga rokok cukup mahal, yaitu sekitar Rp93.490 per bungkusnya.

8. Swedia, harga rokok di Swedia juga terbilang cukup mahal yaitu sekitar 80SEK atau sekitar Rp125.000, harga rokok di Swedia ini sama dengan harga rokok di Norwegia. Bisa dikatakan termasuk salah satu Negara ini rokoknya paling mahal di dunia.

9. Islandia, untuk menekan jumlah konsumsi rokok, pemerintah negara ini telah memberlakukan larangan jual beli rokok di minimarket. Bahkan negara ini juga merencanakan untuk membatasi jumlah penjualan rokok dengan pembeliannya harus disertai resep dokter. Harga sebungkus rokok di negara ini yaitu sekitar Rp94.362.

10. Amerika Serikat, di negara Paman Sam ini, terutama di Kota New York dan Los Angeles, harga rokok mencapai harga Rp150.000 per bungkus.

Kenaikan harga rokok sudah pasti akan memberikan efek-efek yang berbeda terhadap pihak tertentu dan ada dampak positif dan negatifnya. Berikut dampak positif dan negatif jika pemerintah menaikan harga rokok menjadi Rp. 50.000/bungkus. 

DAMPAK POSITIF

1. Jumlah perokok akan berkurang

Harga rokok yang fantatis akan membuat para pecandu rokok mulai berpikir untuk meninggalkan kebiasaan terebut. jika dibandingkan dengan negara lain harga rokok di indonesia memang tergolong sangat murah, misalkan di amerika harga rokok di atas Rp 100.000/bungkus atau di australia yang mencapai Rp. 200.000/bungkus. Bahkan menurut penelitian indonesia masuk dalam urutan ke-2 dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. maka dengan kebijakan ini diharapkan jumlah angka perokok di indonesia akan semakin berkurang.

2. frekuensi Komsumsi rokok semakin menurun

Dengan naiknya harga rokok menjadi Rp. 50.000/bungkus maka sudah dipastikan frekuensi komsumsi rokok akan menurun drastis, mungkin perokok tidak langsung memutuskan untuk berhenti merokok namun mulai mengurangi frekuensi jumlah rokok yang di habiskan dalam sehari.  

3. Penerimaan kas negara semakin meningkat

Dengan menerapkan biaya pajak yang sangat tinggi terhadap produsen rokok sehingga membuat  penerimaan APBN semakin meningkat. Walaupun diperkirakan jumlah perokok akan berkurang dan dikhawatirkan penerimaan pemerintah dari sektor ini berkurang namun itu bisa ditanggulangi dengan Pajak yang tinggi bahkan menurut ahli pendatan negara bahkan akan semakin meningkat jika harga rokok betul dinaikan menjadi Rp. 50.000/bungkus.

4. Biaya Subsidi kesehatan masyarakat akan berkurang

Sama halnya dengan BBM (bahan bakar minyak) yang disubsidi, biaya kesehatan juga ditanggung pemerintah terhadap pihak-pihak tertentu, apalagi pemilik kartu JKN. harga rokok yang tinggi akan membuat sebagian perokok berhenti merokok dengan tidak merokok maka kesehatan masyarakat akan menjadi lebih baik. seperti fakta yang beredar ada begitu banyak warga menjalani perawatan dirumah sakit hanya karena kecanduan rokok dan hal tersebut menguras kas negara untuk biaya perawatannya

5. Generasi muda penerus Bangsa akan terselamatkan

Menurut penelitian 60-80% anak sekolah menengah sudah merokok, hal menjadi sangat memprihatinkan karena merekalah generasi yang diharapkan menjadi pemegang estapet untuk memajukan bangsa ini kedepannya namun jika kenaikan harga rokok benar-benar terealisasi berarti kita telah menyelamatkan generasi muda bangsa ini. pasalnya harga rokok saat ini bisa dikatakan masih sangat murah dan anak sekolahanpun sanggup membeli jika rokok telah menjadi Rp. 50.000/bungkus maka kantong anak sekolahan akan sulit untuk membeli rokok kalaupun mereka tak lantas berhenti merokok paling tidak kuantitas rokok yang mereka hisap bisa berkurang.

6. Lingkungan lebih sehat

Salah satu dampak positif ketika harga rokok naik adalah semakin berkurangnya jumlah orang yang merokok hal ini berdampak langsung terhadap lingkungan, karena menurut penelitian asap rokok lebih banyak mengandung polusi dan zat berbahaya dibanding polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan. jadi dengan berkurangnya perokok kondisi lingkungan semakin sehat dan udara semakin bersih dari polusi asap rokok. 

7. Masyarakat lebih produktif

Dengan berkurangnya perokok maka jumlah orang yang sakit akibat merokok otomatis juga akan ikut berkurang hal ini akan membuat masyarakat lebih produktif dalam berbagai aspek.  

DAMPAK NEGATIF

1. Karyawan Pabrik Rokok

Kenaikan harga rokok tentunya akan menurunkan jauh konsumsi rokok. Para karyawan pabrik rokok perlu siap-siap untuk di PHK. Semisal di Indonesia ada 100 juta perokok, 50 juta diantaranya orang miskin, 30 juta orang adalah kelas menengah, dan 20 juta adalah kelas atas. Jika dilihat dari segi finansial, kemungkinan besar orang miskin akan mengurangi jatah rokok mereka. Sedangkan orang dari kalangan menengah akan berfikir ulang untuk merokok.

Asumsikan saja, perokok akan berkurang 50 %. Ini artinya jumlah tenaga kerja di industri rokok yang secara keseluruhan melibatkan 6.1 juta pekerja, kemungkinan sekitar setengahnya (3 juta orang) akan di PHK, utamanya tentu dibagian manual (meracik rokok). Untuk itu pemerintah perlu menyediakan lapangan kerja baru.

2.  kriminalitas

Tindak kriminalitas mungkin akan meningkat tajam jika harga rokok benar-benar dinaikkan. Kita lihat, siapa saja yang merokok? Anggota DPR, dosen, guru, petani, buruh, preman, pelajar, pengamen, yang merupakan kalangan intinya. Kalau orang-orang kaya sudah pasti tidak akan berpikir masalah kenaikan harga rokok.

  • Lalu bagaimana dengan harga tembakau?

Jika dilihat secara gamblang, harga tembakau akan semakin murah dikarenakan permintaan tembakau akan berkurang dari pabrik rokok.

  • Bagaimana dengan keuntungan pabrik rokok?

Rata-rata harga rokok sekitar Rp.16.000 per bungkus, apabila dinaikkan menjadi Rp.50.000 berarti terjadi kenaikan 3 x lipat. Bisa dimungkinkan keuntungan pabrik rokok sama saja – merujuk dari pernyataan anggota DPR dari fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago – kecuali jika cukai rokok naik, seperti yang diberitakan di media massa.

  • Bagaimana dengan devisa negara?

Apakah berdampak juga pada devisa negara? Jika kita lihat dari untung perusahaan rokok yang tetap sama, devisa negara kemungkinan tidak akan tercapai seperti yang ditargetkan. Ingat bahwa industri rokok adalah penyumbang devisa terbesar bahkan jauh lebih besar dari penerimaan sektor migas.

  • Namun bagaimana dengan masyarakat kelas bawah?

Kebanyakan anak-anak SMA sederajat juga merokok, biasanya mereka yang merokok itu “agak nakal”. Apa saja peningkatan kejahatan yang mungkin akan timbul? Yah, itu dia contohnya, “pemalakan”. Kasian nanti emaknya jadi korban (pemalakan) buat jajan rokok anaknya. Mungkin juga pencurian akan marak akibat keinginan memiliki uang buat beli rokok. Nah, sekarang apa yang akan terjadi dengan para karyawan yang kena PHK? Bagaimana nasib anggota keluarga para karyawan yang terkena PHK tersebut? Silahkan kita fikirkan bersama-sama.

# Yang saya tanyakan...

  • Mengapa cuma harga rokok yang naik ?

Padahal tidak cuma rokok yang bisa mengancam kesehatan, miras misalnya, minuman keras masih banyak beredar dan mudah di jual belikan dikalangan masyarakat luas, harganya pun cukup terjangkau. Padahal minuman keras sangat berbahaya bagi kesehat tubuh manusia, bukan hanya berbahaya bagi kesehatan tapi rentang akan kriminalitas.

Pendapat saya tentang masalah ini, saya pribadi sangat setuju, ternyata bukan hanya di indonesia, negara lain sudah menaikan harga rokok yang relatif sudah cukup malah, sudah sepantasnya di indonesia menaikan harga rokok karna di klaim harga rokok di indonesia terlalu murah dan sangat mudah dibeli bagi kalangan pelajar, dengan rencana kenaikan harga rokok yang sangat drastis ini pemerintah harus memikirkan dampak negatifnya untuk mengantisipasi ancaman akan tindak kriminalitas di masyarakat karna mahalnya harga rokok dan banyaknya karyawan yang di phk.

Harapan saya, semoga apa yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia saat ini tidaklah sia-sia sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dengan cara menaikan harga rokok ini bisa membuat kurangnya perokok di indonesia kususnya bagi para pelajar dan mahasiswa.

Sumber:

http://www.rijal09.com/2016/08/7-dampak-positif-jika-harga-rokok-rp.html?m=1

http://www.jakartagreater.com/harga-rokok-naik-tajam-sudah-lihat-dampak-b

http://www.bintang.com/lifestyle/read/2581934/10-negara-dengan-harga-rokok-termahal-di-dunia

Nama            : EGO PRASETYO

Nim               : 07041181621009

Jurusan       : HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kelas            : (A) Indralaya, Universitas sriwijaya

Pembina : Nur Aslamiah Supli,BIAM,M.Sc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun