Mohon tunggu...
Ego prasetyo
Ego prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Belajar Menulis

Menulis adalah bagian penting dari peradaban, dari tulisan aksara hingga karya ilmiah. Selamat datang! Dari saya, yang mencoba jadi bagian orang penting. Semua penting, Semua akan kita tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Alasan Mengapa Harga Rokok di Indonesia Naik Beserta Dampaknya

23 Agustus 2016   20:00 Diperbarui: 6 September 2016   09:17 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

9. Islandia, untuk menekan jumlah konsumsi rokok, pemerintah negara ini telah memberlakukan larangan jual beli rokok di minimarket. Bahkan negara ini juga merencanakan untuk membatasi jumlah penjualan rokok dengan pembeliannya harus disertai resep dokter. Harga sebungkus rokok di negara ini yaitu sekitar Rp94.362.

10. Amerika Serikat, di negara Paman Sam ini, terutama di Kota New York dan Los Angeles, harga rokok mencapai harga Rp150.000 per bungkus.

Kenaikan harga rokok sudah pasti akan memberikan efek-efek yang berbeda terhadap pihak tertentu dan ada dampak positif dan negatifnya. Berikut dampak positif dan negatif jika pemerintah menaikan harga rokok menjadi Rp. 50.000/bungkus. 

DAMPAK POSITIF

1. Jumlah perokok akan berkurang

Harga rokok yang fantatis akan membuat para pecandu rokok mulai berpikir untuk meninggalkan kebiasaan terebut. jika dibandingkan dengan negara lain harga rokok di indonesia memang tergolong sangat murah, misalkan di amerika harga rokok di atas Rp 100.000/bungkus atau di australia yang mencapai Rp. 200.000/bungkus. Bahkan menurut penelitian indonesia masuk dalam urutan ke-2 dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. maka dengan kebijakan ini diharapkan jumlah angka perokok di indonesia akan semakin berkurang.

2. frekuensi Komsumsi rokok semakin menurun

Dengan naiknya harga rokok menjadi Rp. 50.000/bungkus maka sudah dipastikan frekuensi komsumsi rokok akan menurun drastis, mungkin perokok tidak langsung memutuskan untuk berhenti merokok namun mulai mengurangi frekuensi jumlah rokok yang di habiskan dalam sehari.  

3. Penerimaan kas negara semakin meningkat

Dengan menerapkan biaya pajak yang sangat tinggi terhadap produsen rokok sehingga membuat  penerimaan APBN semakin meningkat. Walaupun diperkirakan jumlah perokok akan berkurang dan dikhawatirkan penerimaan pemerintah dari sektor ini berkurang namun itu bisa ditanggulangi dengan Pajak yang tinggi bahkan menurut ahli pendatan negara bahkan akan semakin meningkat jika harga rokok betul dinaikan menjadi Rp. 50.000/bungkus.

4. Biaya Subsidi kesehatan masyarakat akan berkurang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun