Mohon tunggu...
Egideus Ulung Kineringan
Egideus Ulung Kineringan Mohon Tunggu... Lainnya - SMA Kolese Kanisius

Saya suka bermain gitar, bermain game, dan jalan-jalan jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Harmoni di Pesantren

19 November 2024   20:16 Diperbarui: 19 November 2024   21:11 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dua komunitas dengan latar belakang agama yang berbeda bertemu dalam dialog dan kerja sama, tercipta peluang besar untuk memahami satu sama lain. Ekskursi lintas agama antara umat Muslim dan Katolik di sebuah pesantren adalah contoh nyata dari upaya membangun jembatan pemahaman yang lebih dalam. 

Dialog semacam ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menciptakan harmoni yang lebih kuat di tengah masyarakat majemuk. Sebagaimana Mahatma Gandhi pernah berkata, "You may never know what results come of your actions, but if you do nothing, there will be no result". Kerja sama lintas agama adalah tindakan kecil yang berdampak besar.  

Pentingnya Dialog Lintas Agama  

Di dunia yang semakin terpolarisasi, dialog lintas agama menjadi kebutuhan mendesak. Banyak konflik di masyarakat yang berakar dari kesalahpahaman terhadap perbedaan agama. Dengan menciptakan ruang seperti ekskursi ini, kesalahpahaman dapat diminimalisasi. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran strategis dalam membangun toleransi.

 Ketika siswa pesantren dan umat Katolik berdiskusi, mereka tidak hanya belajar tentang agama lain tetapi juga melihat persamaan mendasar dalam nilai-nilai kemanusiaan. 

Dalam proses ini, muncul kesadaran bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan aset. Paus Fransiskus pernah menyampaikan, "Dialog adalah jembatan: Tidak ada perjanjian damai yang dapat diraih tanpa dialog". Pesan ini menegaskan pentingnya keterbukaan dalam menjalin komunikasi lintas iman. Jika dialog dilakukan dengan hati terbuka, rasa saling curiga bisa berubah menjadi rasa saling percaya.  

Sebuah Hari di Ekskursi  

Ekskursi lintas agama di pesantren itu dimulai dengan sesi perkenalan. Para siswa pesantren menyambut hangat kelompok ekskursi kami yang datang. Suasana sempat canggung, namun perlahan mencair ketika seorang santri memulai memperkenalkan dirinya sekaligus pengalaman-pengalaman dia setiap hari di pesantren. Di sisi lain, kami juga memperkenalkan diri kami. 

Mulai dari latar belakang kami dari Kanisius, bagaimana kami bersekolah dan belajar. Kami bersama para santri juga membahas beberapa kenakalan kami saat bersekolah. Kami juga bertukar pendapat tentang agama kami masing-masing. Tawa dan senyuman mulai terlihat, menunjukkan bahwa interaksi semacam ini tidak hanya soal agama, tetapi juga tentang hubungan manusiawi. Kami selama di Pesantren mengikuti beberapa kegiatan yang harus diikuti para santri.

 Mulai dari bangun pagi hingga mengikuti kegiatan solat mereka di pesantren ini. kami juga membiasakan diri untuk menutupi aurat dikarenakan peraturan dari peseantrennya begitu. Kami juga diajak keliling melihat pesantrennya. Pesantren yang kelompok kami tinggal adalah Pondok Pesantren Daruul Ulum Lido. Setiap sorenya kami mengikuti kegiatan mengaji bersama. 

Kami dibagikan beberapa kelompok untuk mengaji bersama dan belajar bersama mereka. Saat itu saya bersama Tepan tidak disuruh untuk mengaji, kami hanya sharing-sharing tentang bagaimana agama kami berjalan, mulai dari alkitabnya dan cara kami membaca alkitab tersebut. Setelah itu hari esoknya kami diajak untuk belajar bersama, jadi kami memasuki kelas-kelas untuk melihat para santri belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun