Sesajen tersebut ada bukan tanpa tujuan. Setiap elemen yang disajikan dalam sesajen memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, buah-buahan memiliki makna bahwa hidup kita di dunia harus berbuah sesuatu. Bukan untuk menjadi buah yang busuk, melainkan untuk menjadi satu buah yang baik.
Prosesi Tarawangsa dilaksanakan selama kurang lebih 9 jam, mulai dari waktu isya, hingga waktu subuh. Selama itu, baik pria maupun wanita bergantian satu sama lain untuk menari. Selama itu pula, musik Tarawangsa terus menerus dimulai hingga waktu menyentuh pagi.
Setiap tarian dan doa yang mengiringi lantunan musik Tarawangsa menggambarkan rasa syukur dan hati yang tulus daru para penari. Dalam Tarawangsa, prosesi ini merupakan bentuk komunikasi batin terhadap yang maha kuasa.
"Dalam seni Tarawangsa, nomor satunya adalah berdoa ke allah, menyebutkan asma Allah," ungkap Abah Pupung, Sesepuh Sanggar Tarawangsa Sunda Lugina.
Mereka berbondong-bondong memanjatkan doa mereka kepada sang khaliq dalam senandu tarian. Doa tersebut disimbolkan dengan sebungkus kemenyan, yang kemudian dibakar diatas bara api yang disebut parukuyan.Â
Asap yang membumbung ke atas merupakan pertanda doa dari setiap penari yang mulai disampaikan. Sementara itu, hilang nya asap menandakan doa yang dipanjatkan telah diterima oleh yang maha kuasa.Â
Abah Pupung mengungkap, tarian yang dilakukan selama berlangsungnya seni Tarawangsa bukanlah merupakan sebuah bentuk ritual mistis, melainkan sebuah bentuk kesucian dan kebersihan hati dari para penari yang bersyukur atas rahmat yang diberikan Allah.Â
Fenomena kesurupan yang terjadi selama berlangsungnya kesenian semata-mata merupakan penghayatan atas lantunan musik selama berlangsungnya kesenian. Bilapun terdapat fenomena kesurupan yang benar-benar terjadi dalam kesenian ini, fenomena tersebut terjadi karena kurangnya iman sang penari
Secercah Harapan di Masa Depan
Sebagai sebuah seni tradisional yang sarat akan makna dan nilai kesakralan, Tarawangsa akan senantiasa hidup dan terus diturunkan dari generasi ke generasi. Hingga saat ini, kesenian Tarawangsa telah berkembang hingga ke daerah-daerah lain.Â
Menurut Syifa, sebagai  salah seorang pemuda pegiat seni Tarawangsa, salah satu hal yang membuat dirinya tertarik mempelajari Tarawangsa adalah nilai filosofis yang dikandungnya. Baginya, Tarawangsa dapat menjadi sebuah wadah tersendiri bagi pemuda yang tengah dalam proses untuk mencari  jati diri.Â