Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Pemuka Agama dalam Menjawab Masalah Lingkungan

9 Agustus 2019   15:31 Diperbarui: 9 Agustus 2019   15:36 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam yang manusia tinggali ibarat sebuah rumah yang dihuni oleh seseorang. Tidak mungkin rumah itu akan ia rusak apalagi dihancurkan karena jika bocor saja maka penghuni rumah akan basah. Menurut Pipip, pembangunan selama ini mengedepankan prinsip ekonomi dan melupakan lingkungan. 

Catatan penting jika lainnya yang menjadi penyebab mengapa umat beragama ikut menjadi pelaku perusakan lingkungan disebabkan karena banyak juru bicara agama yang tidak memahami isu-isu lingkungan. 

Padahal menurutnya jika para juru bicara agama memiliki pengetahuan terkait dengan isu-isu lingkungan maka di saat ia diminta memberikan pertimbangan mengenai permasalahan lingkungan maka pemuka agama dapat memberikan pandangannya dengan prespektif pendekatan agama. Maka penting bagi para pemuka agama untuk memahami isu-isu lingkungan.

Romo juga mengingatkan perlunya konsistensi dari orang-orang yang menyuarakan isu lingkungan termasuk para pemuka agama dan lembaga yang ikut membahas isu lingkungan agar dapat memberikan suri tauladan dan contoh dalam kesehariannya.

Misalkan saja yang Romo lakukan menolak diberikan minuman kemasan dan lebih memilih meminum teh menggunakan gelas menurutnya adalah wujud dari konsekuensi dan komitmen yang harus dijaga. Lembaga-lembaga atau yang menyelenggarakan event isu lingkungan juga sepatutnya mengemas acara dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai. Perlu juga menyediakan misalnya dispenser bagi peserta yang ingin mengisi ulang airnya di tumbler milik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun