Alam yang manusia tinggali ibarat sebuah rumah yang dihuni oleh seseorang. Tidak mungkin rumah itu akan ia rusak apalagi dihancurkan karena jika bocor saja maka penghuni rumah akan basah. Menurut Pipip, pembangunan selama ini mengedepankan prinsip ekonomi dan melupakan lingkungan.Â
Catatan penting jika lainnya yang menjadi penyebab mengapa umat beragama ikut menjadi pelaku perusakan lingkungan disebabkan karena banyak juru bicara agama yang tidak memahami isu-isu lingkungan.Â
Padahal menurutnya jika para juru bicara agama memiliki pengetahuan terkait dengan isu-isu lingkungan maka di saat ia diminta memberikan pertimbangan mengenai permasalahan lingkungan maka pemuka agama dapat memberikan pandangannya dengan prespektif pendekatan agama. Maka penting bagi para pemuka agama untuk memahami isu-isu lingkungan.
Romo juga mengingatkan perlunya konsistensi dari orang-orang yang menyuarakan isu lingkungan termasuk para pemuka agama dan lembaga yang ikut membahas isu lingkungan agar dapat memberikan suri tauladan dan contoh dalam kesehariannya.
Misalkan saja yang Romo lakukan menolak diberikan minuman kemasan dan lebih memilih meminum teh menggunakan gelas menurutnya adalah wujud dari konsekuensi dan komitmen yang harus dijaga. Lembaga-lembaga atau yang menyelenggarakan event isu lingkungan juga sepatutnya mengemas acara dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai. Perlu juga menyediakan misalnya dispenser bagi peserta yang ingin mengisi ulang airnya di tumbler milik mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H