Mohon tunggu...
Egi Sukma Baihaki
Egi Sukma Baihaki Mohon Tunggu... Penulis - Blogger|Aktivis|Peneliti|Penulis

Penggemar dan Penikmat Sastra dan Sejarah Hobi Keliling Seminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Anak dalam Belenggu Terorisme

19 Mei 2018   15:13 Diperbarui: 19 Mei 2018   15:23 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah melalui kementerian terkait juga perlu memikirkan nasib anak dari para pelaku terorisme.  Pasti ada beban psikis yang harus anak-anak itu terima saat melihat ayah atau kedua orang tuanya ditangkap, dipenjarakan atau terbunuh. Jangan sampai mereka menjadi anak yang tumbuh dalam ketakutan dan dendam. 

Jika demikian negara mau tidak mau berkewajiban untuk mengambil anak tersebut sebagai anak negara. Diberikan pendidikan yang sesuai dan dirawat dengan baik.  Jika faktor keluarga yang dianggap tidak sesuai karena dikhawatirkan akan mempengaruhi cara pandang anak ke depannya, anak tersebut harus dipisahkan dari keluarganya. 

Sama seperti kasus anak mencuri apakah sepenuhnya kita akan menyalahkan anak itu dan melupakan faktor kondisi keluarga yang kekurangan dan ketidak pedulian orang mampu dan pemerintah di sekitarnya? 

Semoga anak Indonesia tumbuh menjadi anak yang sehat, mendapat asupan gizi yang berkualitas, mendapatkan pendidikan yang bermutu dan mendapatkan pola asuh yang penuh dengan cinta kasih. 

Masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi selanjutnya. Nasib generasi selanjutnya itu juga ditentukan oleh generasi saat ini. Sebagai orang tua, masyarakat dan pemerintah, permasalahan anak Indonesia harus menjadi pemikiran kita bersama. 

Maka, mari ciptakan lingkungan yang aman dan damai, saling menghargai perbedaan dan menghormati satu sama lain sebagai bagian dari bangsa Indonesia.  Kita semua bersaudara dalam bingkai Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun