Antrean memanjang selain dikarenakan bus yang telat datang, juga terjadinya antrean bus yang terlalu lama, laporan petugas dan istirahat supir juga lama. Lebih enak memang jika bus setelah menurunkan penumpang langsung menyampaikan laporan sebentar dan langsung mengambil penumpang. Atau jika tidak, para supir tidak perlu dipaksa memenuhi rit tertentu sehingga saat ia sampai dan merasa lelah bisa digantikan dengan supir yang lain dengan cepat.
Batasi Maksimal Penumpang
Untuk standar keselamatan, meski tujuan baik dari moda transportasi publik untuk menghantarkan para penumpang ke tujuannya dan mustahil menolak mereka meski kondisi sudah penuh sesak, tetapi tetap saja penumpang yang diperbolehkan masuk pada setiap gerbong atau bus harus dibatasi.Â
Jangan sampai karena kelebihan muatan membuat kecelakaan, atau terjadi tindakan kriminal di dalamnya. Jumlah penumpang harus disesuaikan dengan jumlah kursi penumpang dan pegangan yang tersedia, sehingga ada ruang untuk para penumpang hilir mudik baik untuk masuk maupun keluar.Â
Peningkatan Fasilitas Penunjang
Jika semua stasiun kereta telah memiliki fasilitas yang lengkap, diharapkan di masa yang akan datang di halte TJ paling mininal juga ada kamar mandi yang dapat digunakan baik oleh petugas maupun para penumpang.Â
Di Blok M sendiri meski jalur TJ dan penumpang dibatasi dengan pagar besi, tapi tidak ada pembatas antara penumpang yang mengantre sehingga terjadi tabrakan dua arus antara yang baru turun dengan yang akan naik.
Jalur khusus untuk antrean perlu ada, sehingga para penumpang dapat dengan tertib mengantre. Selama ini yang terjadi justru saling berebut dan tidak tertibnya antrean karena jarang ada petugas yang mengatur antrian tersebut.Â
Kursi tunggu di beberapa stasiun kereta juga perlu ditambah, minimal ada dua baris jika selama ini baru terdapat satu baris di setiap lajur. Sehingga saat terjadi penumpukan penumpang yang menunggu kereta, mereka dapat duduk dan tidak berdiri lama lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H