Mohon tunggu...
Egha Dharma
Egha Dharma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ekspedisi Tak Terduga di Gunung Lembu, Purwakarta

3 Juni 2018   14:09 Diperbarui: 3 Juni 2018   14:20 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Pak Yana             : 082118270707

2.Pak Asep            : 081909688075

3.Pak Dede Sunandar: 087708465644

untuk pak dede sekarang bekerja di Jakarta Timur, tapi kenalan mobil carteran banyak karena ia tinggal dideket pasar plered pulang ke purwakarta hanya weekend saja. Kontek bpka saja bilang minta tolong kirimkan kontak mobil untuk dicarter ke Gn.lembu nanti juga dikasih.

Jalur Pendakian Gunung Lembu

Gunung Lembu terdiri dari 3 pos dan 2 petilasan. Seperti yang tertera pada foto diatas. Serta vegetasi tumbuhan bambu yang tumbuh sepanjang jalur dari start pendakian hingga post 2. Jalur tracknya pun lumayan menantang dari post 2 hingga menuju lokasi Batu Lembu, Bisa dibilang track Gunung Lembu itu si kecil Cabe Rawit. Sebuah Gunung yang tidak terlalu tinggi membuat jarak tempuh lebih cepat dari biasanya. Jika berjalan lambat dengan sedikit istirahat sampai puncak hanya memakan waktu 2 sampai 2.5 jam, namun jika berjalan cepat sedikit istirahat hanya 1.5 jam.

Moment tak terduga

ketika menjelang magrib, para pendaki masih ramai di batu lembu untuk sekedar bercengkrama & memotret view meski sang senja sudah tenggelam, tak mau ketinggalan moment melihat view waduk Jatiluhur yang dipenuhi lampu-lampu saat malam gw pun ikutan foto berdua dengan Rokhmi minta difotoin si Rivaldy anak INKARA yg ketemu di saung ceria pagi tadi. Setelah asik berfoto kami langsung ke tenda untuk persiapan masak makan malam, singkat cerita setelah makan malam karena sudah lelah juga akhirnya kami tidur. Sialnya pendaki lain yg disebelah tenda kami jahil dengan menakuti.

He said : " bang, ada pocong".

Rival      :" lontong bang?, bodo ah gw mau tidur. (mencoba menghiraukan entah dia juga takut atau gak)

Pendaki itu terus berisik ngoceh dengan sebutan pocong,  gak lama kemudian berhembuslah angin kenceng  barulah sepi tuh suasana gada suara orang ngobrol lagi.  Tapi diarea atas tenda gw dikelilingi suara burung hantu. Disaat yang lain tertidur pulas sepertinya hanya gw yg terbangun karena suara burung hantu itu. Gw coba lanjutin tidur biar hilang rasa takut gw.. Hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun