Terletak di sebuah Desa Penyindangan, Purwakarta, Jawa Barat Gunung Lembu Berada. Mengapa disebut Gunung Lembu? Karena jika dilihat dari arah Timur, bentuk kontur Gunung di Purwakarta ini memang seperti Lembu/Sapi yang sedang mendekam. Dengan ketinggian kurang lebih 792 Mdpl Bukit Lembu atau yang lebih dikenal Gunung Lembu ini diapit antara Gunung Parang dan Gunung Bongkok. Meski ditinjau dengan ketinggian, Gunung Lembu kalah tinggi dengan Gunung lain, tapi suguhan panorama ia masih bisa bersaing dengan view waduk jatiluhur yang menjadi salah satu pemandangan populer .Â
Itulah mengapa alasan gw dan teman-teman memilih untuk dijadikan tujuan pendakian, selain dari faktor ketinggian, juga karena gw yang sudah 3 tahun belakangan ini vakum dari dunia outdoor. kali ini gw ngajak temen yang baru pemula mendaki (Rokhmi dan Windy) gak Cuma kita bertiga rokhmi terrnyata juga mengajak teman kecilnya ilham yg memang sebelumnya sudah pernah mendaki ke Gunung Lembu ( lumayan itung-itung jadi guide kita, wkwk).
Cara menuju Gunung Lembu dengan Transportasi Umum :
1.Kereta Api  : Jakarta St. Senen  St. Purwakarta
Tj.Priok  St.Purwakarta
2.Bus : Terminal Terekat Terminal Purwakarta
Nah perjalanan gw kali ini, niantan awal naik kereta dari Stasiun Tj. Priok sampai Purwakarta. Berhubung ketika sampai di Stasiun Tj.Priok pukul 17.15 wib dan kereta terakhir tujuan Purwakarta pukul 16.45 wib alhasil kita ketinggalan kereta guys. Akhirnya kita putuskan untuk kembali lagi ke Stasuin Bekasi ubah rute dengan Bus.Â
Sampai di terminal pun nihil, bus terakhir tujuan purwakarta sudah berangkat pukul 20.45 wib dan hanya ada satu bus yang akan berangkat itu pun tujuan Garut. berhubung sudah malam dan si rokhmi sudah badmood akhirnya kita naik bus tsb dengan ongkos 40rb/orang mahal memang beda dengan Primajasa yg khusus untuk ke purwakarta yang Cuma 10rb/orang.
Ternyata bus tersebut hanya melewati jalan Tol Purwakarta, pada pukul  01.30 wib kita diturunkan di pinggir Tol (dalam hati menggerutu, udah mahal diturunin di pinggir jalan pula hadeeh ). Turun lah kita ke bawah tol menuju sebuah gubuk yang ternyata pangkalan ojek. Ditawari naik ojek dengan ongkos 70r/orang yang menurut kami kemahalan akhirnya kami putuskan untuk naik angkot selepas subuh nanti, sambil nunggu angkot kita istirahat ditempat tersebut.
Sekian lama menunggu akhirnya angkot datang, naik angkot dengan ongkos 5rb/orang karena kita bawa carrier maka ongkos tersebut ditambahkan menjadi 8rb/orang. Naik angkot turun di Pasar Plered terus nyambung lagi naik Mobil Pribadi milik Pribumi (angkot Pribumi) dengan ongkos 30rb/orang sampai Basecamp Gn.lembu (tak lupa diperjalanan kita meminta kontak Bpk Sopir untuk minta dijemput setelah kita turun dari Gn.Lembu).
Gn. Lembu memang tidak ada akses angkutan umum setelah dari pasar Plered / Pasar Anyar maka kebanyakan pendaki lebih memilih untuk carter pik up dari Stasiun/Terminal. Nih kita share kontak yg bisa dihubungi untuk carter mobil :
1.Pak Yana       : 082118270707
2.Pak Asep       : 081909688075
3.Pak Dede Sunandar: 087708465644
untuk pak dede sekarang bekerja di Jakarta Timur, tapi kenalan mobil carteran banyak karena ia tinggal dideket pasar plered pulang ke purwakarta hanya weekend saja. Kontek bpka saja bilang minta tolong kirimkan kontak mobil untuk dicarter ke Gn.lembu nanti juga dikasih.
Jalur Pendakian Gunung Lembu
Gunung Lembu terdiri dari 3 pos dan 2 petilasan. Seperti yang tertera pada foto diatas. Serta vegetasi tumbuhan bambu yang tumbuh sepanjang jalur dari start pendakian hingga post 2. Jalur tracknya pun lumayan menantang dari post 2 hingga menuju lokasi Batu Lembu, Bisa dibilang track Gunung Lembu itu si kecil Cabe Rawit. Sebuah Gunung yang tidak terlalu tinggi membuat jarak tempuh lebih cepat dari biasanya. Jika berjalan lambat dengan sedikit istirahat sampai puncak hanya memakan waktu 2 sampai 2.5 jam, namun jika berjalan cepat sedikit istirahat hanya 1.5 jam.
Moment tak terduga
ketika menjelang magrib, para pendaki masih ramai di batu lembu untuk sekedar bercengkrama & memotret view meski sang senja sudah tenggelam, tak mau ketinggalan moment melihat view waduk Jatiluhur yang dipenuhi lampu-lampu saat malam gw pun ikutan foto berdua dengan Rokhmi minta difotoin si Rivaldy anak INKARA yg ketemu di saung ceria pagi tadi. Setelah asik berfoto kami langsung ke tenda untuk persiapan masak makan malam, singkat cerita setelah makan malam karena sudah lelah juga akhirnya kami tidur. Sialnya pendaki lain yg disebelah tenda kami jahil dengan menakuti.
He said : " bang, ada pocong".
Rival    :" lontong bang?, bodo ah gw mau tidur. (mencoba menghiraukan entah dia juga takut atau gak)
Pendaki itu terus berisik ngoceh dengan sebutan pocong,  gak lama kemudian berhembuslah angin kenceng  barulah sepi tuh suasana gada suara orang ngobrol lagi.  Tapi diarea atas tenda gw dikelilingi suara burung hantu. Disaat yang lain tertidur pulas sepertinya hanya gw yg terbangun karena suara burung hantu itu. Gw coba lanjutin tidur biar hilang rasa takut gw.. Hehe
Pagi pun tiba, setelah foto sunrise dan sarapan akhirnya kita memutuskan untuk packing otw turun ke basecamp mengingat tujuan awal hari senin itu sudah berada dirumah masing - Â masing karna faktor aktivitas rutin yang dilakukan. Setelah sampai di basecamp kita semua bilas badan karena 2 malam 1 hari gak mandi.
Udah mandi, udah kece dong.. Â Hehe. Â breving buat sewa Pick-up sampe stasiun Purwakarta dan dihargai 300rb/mobil dengan kita yg hanya 6 orang dan sisa uang pas-pasan membuat kita menunggu pendaki lain untuk diajak partner patungan sewa mobil. Beruntunglah ada rombongan pendaki dari Bekasi yang bisa kita ajak partneran.
Tiba di stasiun Purwakarta, ternyata kita ketinggalan kereta lagi.. Hikshiks akhirnya coba naik bus di prapatan sadang. Dari stasiun kita mesti sewa angkot lagi buat ke sadang dengan ongkos 8rb/orang. Pembekalan ongkos sudah sangat-sangat limit untuk makan saja gada padahal perut sudah laper karena cuma diisi mie instan aja. Beruntung ada rombongan bang Aries yg traktir gw dan anak-anak makan. Sambil makan pun gw coba hubungi relasi gw yg lain siapa tau ada yg berbaik hati ngasih pinjaman untuk modal pulang ke gw, dan alhamdulillah ada temen gw yang mau bantu jadi ada ongkos buat bayar bus.
Dan Kebetulan juga salah satu temannya bang Aries rumahnya searah dengan rumah gw jadi  ada tebengan pulang lumayan gada pengeluaran grab buat kerumah. Di bus kita share foto karena sudah ada sinyal, pas gw liat foto-foto ada salah satu foto gw sama Rokhmi di batu lembu yang buat gw kaget.
Ternyata di pundak gw ada penampakan tangan yang memegang pundak gw pada saat itu posisi tangan gw dan Rokhmi menghadapp kedepan jadi gak mungkin  kalo si Rokhmi pelakunya yang pegang pundak gw. , Dan ternyata memang benar ada yang ingin ikutan foto sama kita berdua entah kenapa hanya tangan nya yang ikut, mungkin kalo semua nya nampak mungkin gua sama rokhmi udah pingsan duluan kali ya gays. Heheh. Feeling gua sih dia ikut karna sebelum nya ada yg bilang pocong pocong itu, karna kalo kita ngomong nya sembarangan walaupun hanya bercanda pasti dia akan nampakin diri. Buat kalian yg ingin mendaki gunung tolong di jaga kata kata nya agar hal yg gua alamin gak kalian alamin juga gays.
Di zoom aja di bagian pundak gue gays wkwkwk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H