-----***-----
Akhirnya setelah satu minggu UTS dilaksanakan. Pak Tria -- wali kelas yang baik hati sekaligus guru favorit di sekolah -- mengumumkan hasilnya.
Benar saja dugaan Alya, nilai UTS Vina jeblok. Sampai-sampai Pak Tria tidak mau  memberitahukannya di kelas. Vina diminta ke kantor seusai jam pembinaan wali kelas.
"Vin .. ada apa denganmu akhir-akhir ini? Apakah kamu sedang punya masalah? Cerita saja sama Bapak, Nak. Tak biasanya nilai ulanganmu  nyaris di bawah KKM." Tanya Pak Tria dengan lembut.
"Tidak, Pak. Saya tidak punya masalah apa-apa." Jawab Vina serak seraya berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah pada saat itu.
"Lantas kalau kamu tidak punya masalah, mengapa nilaimu seperti ini? Mana Vina yang penuh semangat, yang rajin  belajar, dan aktif dalam kegiatan sekolah? Mengapa sekarang berubah?"
Vina tak mampu menjawab pertanyaan dari Pak Tria karena menyadari nilai UTSnya benar-benar jeblok. Ia sudah membayangkan bagaimana jika ayah dan ibunya tau kalau hasil ulangannya memalukan begini. Â
"Vin..", panggil Pak Tria membuyarkan lamunanku.
"Hemm...ini nih salah satu yang membuatmu tidak fokus belajar. Sekarang hobimu tidak lagi baca buku tapi melamun saja ya." tegur Pak Tria mengingatkan.
"Eh .. emm .. saya hanya sedih saja Pak, mengapa nilai ulangan saya bisa jeblok begitu. Saya takut dimarahi orang tua saya, Pak."
"Kamu yang harusnya mencari tau apa yang membuatmu seperti ini. Apakah orang ini yang membuatmu tidak fokus belajar?"