Mohon tunggu...
Ega Wiguna
Ega Wiguna Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sastra || @sastra.wiguna_

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meneladani Imam Ghazali, Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia

19 Februari 2020   21:16 Diperbarui: 19 Februari 2020   21:33 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. sumber: waragainsteatingdisorder.com

Begitu juga kurikulum yang terus berubah-ubah sehingga menyebabkan asas-asas belajar mengajar dari Imam Al-Ghazali mulai terlupakan. Sehingga menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah, begitu juga akhlaq dan moral bangsa yang menurun. 

Contoh realita di Indonesia di antaranya: banyak guru atau dosen yang mengabaikan tugasnya sebagai pengajar. Ia tak peduli muridnya mengerti atau tidak yang terpenting telah menggugurkan kewajibannya untuk mengajar. Selain itu dari sikap peserta didiknya adalah tidak ada rasa hormat terhadap pendidik, dengan banyaknya murid atau mahasiswa yang melawan terhadap guru atau dosennya, ataupun tidak menghormati keadaannya dikelas. 

Selain itu antar peserta didik juga telah menurunnya rasa kebersamaan, satu rasa satu bangunan. Terbukti adanya geng-geng di dalam sekolah atau kampus, terkadang satu kelas ada yang tidak tahu nama temannya, tidak membagi ilmu terhadap temannya, tidak peduli akan kesulitan teman, dan lebih mengarah kepada sikap individualis.

Dengan memperkenalkan kembali asas-asas kegiatan belajar mengajar dari Imam Al-Ghazali, maka diharapkan bisa menjadi suatu perangsang ataupun suatu faktor yang dapat menumbuhkan kesadaran bagi pendidik (guru, dosen, ustadz) juga peserta didik (siswa, mahasisiwa, santri) bagaimana seharusnya sikap ataupun perbuatan yang pantas dilakukan. Sehingga dengan tumbuhnya kesadaran tersebut akan memicu timbulnya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia serta memperbaiki moral dan akhlaq generasi penerus bangsa menjadi lebih baik. 

Dengan begitu, sumber daya manusia Indonesia mampu bersaing di dunia global. Sehingga hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa peninggalan Dinasti Abbasiyah berupa pemikiran Imam Al-Ghazali tersebut benar-benar menjadi suatu hal yang sangat berharga terhadap kemajuan dunia pendidikan global.

Referensi
Abdurrahman, Dudung. (2002). Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: LESFI Yogyakarta.

Buchori, Mochtar. (1994). Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarka: Tiara Wacana Yogya.

Muthi'ah, Ummi. (2011). "Lembaga- Lembaga Pendidikan Islam Era Awal: Rumah, Kuttab, Mesjid, Shoolunat dan Madrasah". Jurnal online

Herlanti, Y. (2010). "Menapaki Sejarah dulu dan hari ini". yherlanti.wordpress.com

Husni, Mustafa. (2002). Khazanah Peradaban Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Rohaety, Ety. (2006). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun