Mohon tunggu...
Ega Wiguna
Ega Wiguna Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sastra || @sastra.wiguna_

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meneladani Imam Ghazali, Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia

19 Februari 2020   21:16 Diperbarui: 19 Februari 2020   21:33 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peserta didik harus merasa satu bangunan dengan peserta didik lainnya, dan lain-lain.

Yang kemudian ide-ide pemikirannya dalam bidang pendidikan menjadi hal yang sangat berharga, dan tidak dapat dipungkiri pendapatnya merupakan sumbangan yang besar dalam dunia pendidikan, ini terbukti Ia menjadi rujukan bagi pendidik dan peserta didik tidak hanya didunia Islam tetapi juga diluar Islam dengan adanya renaissance di Eropa.

***

Problematika Pendidikan di Indonesia

Perkembangan pendidikan di Indonesia telah memberikan hasil yang cukup memuaskan sehingga secara umum kualitas sumberdaya manusia Indonesia jauh lebih baik. Namun jika dibandingkan dengan beberapa negara anggota ASEAN, Timur Tengah dan Eropa, kita masih ketinggalan jauh. Oleh karena itu, upaya yang lebih aktif perlu ditingkatkan agar bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain. 

Akan tetapi upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan iptek, serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang relatif ringan. Hal ini disebabkan dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai problematika yang cukup mendasar dan bersifat kompleks, yang sifatnya berantai sejak jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (Bukhori, 1994). 

Problematika tersebut di antaranya: Pertama, rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah; Kedua, rendahnya mutu pendidikan, serta terjadi kecenderungan menurunnya akhlaq dan moral yang menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial. Rendahnya mutu kinerja sistem pendidikan dan juga menurunnya akhlaq serta moral pada generasi penerus bangasa akan berdampak pada rendahnya mutu peserta didik dan lulusannya, sehingga akan sulit untuk bersaing dengan dunia global (Rohaety, 2006).

***

Memperkenalkan kembali asas-asas Imam Al-Ghazali dalam hal cara belajar mengajar yang baik, adalah sebagai titik acuan untuk peningkatan mutu pendidikan, moral, serta akhlaq peserta didik maupun pendidik di Indonesia. Seperti kita ketahui asas-asas belajar mengajar Al-Ghazali sampai saat ini masih dijadikan sebuah pedoman dalam cara belajar mengajar di seluruh dunia baik Bangsa Barat, Timur Tengah dan yang lainnya. 

Karena suatu pemikiran Al-Ghazali ini terbukti berhasil membuat mutu pendidikan di berbagai belahan dunia meningkat, dan itu berarti pemikiran Al-Ghazali terbukti menjadi sebuah pemikiran yang sangat berarti bagi dunia pendidikan global. 

Di Indonesia sendiri bukan berarti tidak memakai asas-asas Al-Ghazali dalam kegiatan belajar mengajarnya, akan tetapi seiring perkembangan zaman yang begitu pesat, di era globalisasi ini telah mengikis moral dan akhlaq peserta didik maupun pendidik sedikit demi sedikit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun