Mohon tunggu...
EGA UTAMI
EGA UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - new

mengisi waktu dengan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial dan Sisi Gelapnya

15 Juli 2021   11:22 Diperbarui: 15 Juli 2021   11:37 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat siang pembaca setia situs kompasiana, saya Ega Prima Utami dari Universitas Ahmad Dahlan ingin menceritakan tentang sosial media dan efek negatif media sosial itu sendiri. Baiklah pertama kali saya akan membahas Hal hal yang berhubungan dengan sosial media seperti  teknologi informasi,sosial media dan sejarahnya

Berkembangnya teknologi informasi ini juga mengubah cara manusia menjalani kehidupan sehari-hari. teknologi informasi adalah sebuah sistem informasi dan komunikasi yang didasarkan pada perangkat komputer, seperti laptop dan ponsel (telepon seluler) pintar. Para pakar teknologi informasi menyebut kalian sebagai "generasi digital" (digital native).  saat ini dunia yang ada adalah dunia yang terjalin melalui sambungan internet, penuh dengan aktivitas membagi swa-foto (foto selfe), topik yang banyak dibicarakan di Twitter, teman-teman di Facebook, video terkenal di you tube, atau kumpulan foto artis di instagram. Sebuah organisasi bernama Pew Research (2015) melakukan sebuah penelitian dan menemukan bahwa 92 persen dari anak usia 13 hingga 17 tahun memiliki aktivitas dalam jaringan (daring atau online) setiap hari.

Revolusi adalah penyebab terjadinya  perkembangan media sosial (medsos). Makin cepat, beragam, unik, merambah beragam segmen dan berkarakteristik. Medsos tumbuh pesat berkat internet. Tentang kelahiran internet sendiri tidak ada kesepahaman. Apakah lahir ketika adopsi TCP/IP ataukah ketika World Wide Web (WWW) muncul. Namun, momen monumental jaringan global tersebut terjadi pada 29 Oktober 1969 lalu

Pada tanggal 29 Oktober 1969, komputer SDS Sigma 7 milik University of California Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat (AS) sukses mengirim pesan ke komputer SRI di
Universitas Stanford yang jauhnya 560 km. Pesan yang bersejarah itu dikirim oleh peneliti UCLA Bill Duvall kepada rekannya di Stanford, Charley Kline sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Pesan berupa teks itu dikirim via jaringan packet switching Advanced Research Project Agency NET (ARPANET), yang dalam perkembangannya menjadi cikal bakal dari tulang punggung jaringan internet modern bersama TCP/IP. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebihTahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti semacam jaringan yang mampu menghubungkan seseorang dengan informasi dunia dan masyarakat global (Agung, 2003 2).

Salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang ditawarkan salam dunia internet adalah media sosial. Dimana dengan menggunakan media sosial dalam internet, pengguna bisa meluaskan perkataan ataupun hal yang dia alami Seperti yang diutarakan oleh Kaplan dan Haenlein (dalam Curran dan Lennon, September: 2011), media sosial adalah sebuah kelompok jaringan yang berbasiskan aplikasi dalam internet yang dibangun berdasar teknologi dan konsep web 2.0, sehingga dapat membuat pengguna (users) menciptakan dan mengganti konten yang disebarkan

Sebuah layanan jejaring sosial biasanya terdiri atas representasi setiap penggunanya dalam wujud profil, aktivitas, relasi sosial, dan sejumlah layanan tambahan. Layanan itu biasanya berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui internet, seperti pesan instan, surat elektronik dan mengunduh foto, gambar atau video. Pada tahun 2004 Facebook lahir. Situs jejaring sosial ini sampai kini masuk dalam jajaran lima besar yang paling dikenal karena memiliki banyak anggota. Memasuki tahun 2006, penggunaan Friendster dan MySpace mulai tergeser dengan adanya Facebook. Situs ini dengan corak tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses
informasi seluas-luasnya.  Fenomena jejaring sosial di Indonesia seakan tiada henti, salah satu yang makin berkembang saat ini adalah Twitter. Di Indonesia pengguna Twitter semakin meningkat dari waktu ke waktu karena Twitter memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya, yaitu pada tampilan yang lebih sederhana dan sangat ringan digunakan. Yang lebih mengejutkan Facebook yang merupakan jejaring sosial populer juga mengijinkan aplikasi Twitter digunakan di Facebook, Tahun 2006 Twitter lahir. Kemunculan Twitter menambah jumlah situs sosial bagi kaum muda. Pengguna Twitter hanya bisa meng-update status yang bernama tweet atau kicauan, dan dibatasi hanya 140 karakter saja. Twitter menggunakan sistem mengikuti-tidak mengikuti (followunfollow), di mana seseorang dapat melihat status terbaru dari orang yang diikuti (follow)

Karjaluoto (2008: 2) mengungkapkan bahwa istilah media sosial menggambarkan sebuah media sehingga para pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dan memberi kontribusi di dalam media tersebut. Karakteristik umum yang dimiliki setiap media sosial yaitu adanya keterbukaan dialog antar para pengguna. Sosial media dapat dirubah oleh waktu dan diatur ulang oleh penciptanya, atau dalam beberapa situs tertentu, dapat diubah oleh suatu komunitas. Selain itu sosial media juga menyediakan dan membentuk cara baru dalam berkomunikasi. Seperti diketahui, sebelum muncul dan populernya media sosial, kebanyakan orang berkomunikasi dengan cara sms atau telpon lewat handphone. Namun sekarang dengan adanya media sosial, orang cenderung berkomunikasi lewat layanan obrolan (chat) atau berkirim pesan lewat layanan yang tersedia di media sosial. Tak bisa dipungkiri, medsos dalam perkembangan media telah mengambil bentuk yang menandingi media-media konvensional atau tradisional, seperti televisi, radio, atau media cetak. Keunggulan itu dapat terjadi karena medsos tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak, modal yang besar, dan tidak terikat oleh fasilitas infrastruktur produksi yang massif seperti kantor, gedung dan perangkat peliputan yang lain.  Media sosial memang sudah
merajai dunia dalam beberapa tahun terakhir ini. Dengan menggunakan media sosial, tidak menutup kemungkinan seseorang disuatu belahan dunia untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan memenuhi preferensinya. Tingginya pengguna media sosial di Indonesia membuka ruang publik baru yang juga membawa pengaruh bagi perkembangan politik dan hukum di Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut pengguna media sosial dan jejaring sosial paling banyak adalah kalangan remaja. Bahkan seorang remaja bisa saja memiliki beberapa akunmedia sosial. Sungguh fantastis banyak hal yang terjadi pada era kemajuan teknologi media informasi (globalisasi) ini bahkan membawa dampak yang sangat luar biasa bagi remaja baik dampak negatif maupun dampak positif.

Kalian tahu bahwa saat ini teman-teman telah banyak mengenal dan menggunakan media sosial.
Salah satu penyebabnya adalah meskipun siswa Sekolah dasar bahkan masih balita banyak yang telah menggunakan ponsel pintar. Mereka tidak hanya untuk bermain permainan (game), tetapi
banyak di antara mereka sudah menggunakan media sosial akibat pengaruh dari teman-temannya.  Sayangnya, penggunaan media sosial tidak disertai dengan pemahaman mengenai dampak dari penggunaan media sosial itu sendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, ada teman atau kakak teman-teman yang mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Tentunya teman pernah mendengar dari televisi atau membaca koran mengenai kasus penculikan yang diawali dari pertemanan di Facebook twitter dan sejenis aplikasi kencan online, yang berkedok mengajak bertemu di suatu tempat tetapi malah pada akhirnya dibawa kabur ke suatu tempat. Tidak hanya penculikan,  Penggunaan media sosial tanpa pengetahuan dan tidak tepat juga akan menyebabkan atau mengarahkan kalian pada kejahatan maya, pornografi, penipuan, serta tayangan-tayangan kekejaman dan kesadisan yang sebenarnya tidak layak disaksikan oleh teman-teman dan anak dibawah umur

Maka tidak mengherankan jika selama ini bahaya mengancam dari pemanfaatan online terhadap kebiasaan dan perilaku kaum remaja, di mana remaja merupakan sorotan utama untuk dikaji
baik oleh pemerintah maupun lingkungan akademis. Saat ini nampaknya telah terjadikecenderungan pengguna internet yang sering mengenyampingkan nilai-nilai moral dan etika. Padahal dalam tatanan sosial, etika sangat diperlukan guna menghindari terjadinya pergesekan yang berujung kepada konflik. Hampir seluruh remaja kecanduan akan teknologi seperti media sosial yang memiliki berbagai macam situs agar pengguna dapat berbagai informasi melalui media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram, line, whatsapp dan media sosial lainnya, serta yang menjadi trend anak-anak sekarang itu adalah game online yangbiasa di sebut dengan game ML (Mobile Legends). bagaimanapun keberadaan media sosial
dalam kehidupan kita memang tidak bisa dihindari lagi. Sekeras apapun kita mencoba menghindar, tetap saja akan terpengaruh oleh keberadaan media sosial tersebut dengan segala dampaknya. Banyak pihak yang mengatakan bahwa media sosial telah membawa pengaruh yang sangat buruk terhadap anak-anak dan remaja. Selanjutnya saya menceritakan beberapa kasus/kejadian yang pernah menimpa diri saya pribadi dan orang orang terdekat saya.

Kasus/kejadian pertama berasal dari saya sendiri, di kasus ini saya pernah menjadi korban dari pelecehan seksual secara online. Jadi pada saat itu saya lagi iseng dan membuka sosial media facebook yang jarang sekali saya buka. Seseorang mengirimi saya pesan di facebook jam 1 pagi aneh nya saya menanggapi pesannya mungkin karena efek bosan dan iseng, sebenarnya saya mengenali orang ini dari seorang teman, jadi saya berfikir dia ini orang yang baik dan tidak berani berbuat aneh-aneh. Percakapan kami berlanjut ke whatsapp awalnya hanya chat chat biasa seperti menanyakan kabar tapi lama kelamaan dia sering berbicara hal-hal yang berbau seksual dan hal hal yang tidak pantas untuk ditanyakan dan dilontarkan . Saya sempat marah dan menangis karena dia terus membicarakan hal-hal cabul tapi dia mengelak dan mengatakan saya tidak berpikiran dewasa lalu ujung ujungnya dia bilang cuman bercanda padahal hal tersebut sudah tidak termasuk dalam ranah bercanda.

Setelah tau sifat aslinya adalah seseorang yang cabul saya mulai menjauh dari orang tersebut. 2 teman terdekat saya yang satu sekolah dengannya bercerita bahwa banyak temannya juga menjadi korban dari orang tersebut. Coba kalian bayangkan orang yang pertama kali baru kalian kenal membahas topik-topik pembicaraan  yang berbau seksual tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman dan risih, semua orang pun akan merasa begitu, namun ketika ditegur dia malah menyalahkan korban yang tidak berpikiran dewasa, tidak asik, tidak bisa diajak bercanda padahal dia sendiri yang tidak beradab, kejadian ini membuat saya lebih was was untuk menanggapi seseorang yang mengirimi saya pesan di sosial media manapun terutama untuk laki-laki.

Kasus/kejadian kedua masih berasal dari saya sendiri, saya pernah menjadi korban pembajakan akun facebook dan pemalsuan identitas. Sewaktu menduduki sekolah menengah pertama saya adalah pengguna aktif facebook mungkin bisa dikatakan sedikit populer, saat itu saya memiliki dua akun facebook dan saya juga tidak tau tujuan mengapa sampai memiliki dua akun facebook. Yang menjadi korban pembajakan adalah akun kedua saya, seorang teman memberi tahu saya dia berkata bahwa identitas akun facebook kedua saya berubah menggunakan nama orang tetapi foto profilnya masih menggunakan foto saya. Sampai sekarang saya tidak tau pelakunya desas desus nya yang melakukan hal ini adalah salah satu teman online saya difacebook. Setelah saya naik ke bangku SMA saya coba cek akun tersebut, ternyata sudah di report oleh pihak facebook

Kasus/kejadian ketiga berasal dari tante saya, yang ingin membeli baju gamis dimarket  place facebook.dia tertarik oleh sebuah toko baju online yang lewat di beranda nya tanpa pikir panjang dia langsung memborong banyak baju gamis. Setelah beberapa hari barang tersebut pun sampai ternyata barang yang dipesan tidak sesuai dengan di market place. Tante saya malah dikirimi beberapa kain dan baju buruk, ketika ingin mengkomplain ke pihak toko nomor dan akun toko online tersebut sudah tidak terlihat dan tidak bisa dihubungi lagi.

Kasus/kejadian keempat yang menimpa ayah saya sama seperti kasus tante saya yang sebelumnya. Ayah saya memesan sebuah sound effect gitar  di sebuah toko online facebook yang harganya sangat terbilang mahal sekitar 9jt keatas, ayah langsung membelinya tanpa memeriksa detail dan review toko online tersebut dia berfikir semuanya akan berjalan lancar seperti barang-barang yang pernah ia beli sebelumnya. Sayangnya ayah saya malah ditipu karna barangnya tidak kunjung datang sampai sekarang akun dan nomor teleponnya pun juga tidak bisa dihubungi

Kasus/Kejadian kelima berasal dari dua adik saya yang kecanduan bermain game online mobile legends dan genshin impact, dari ia bangun tidur, makan, bahkan di dalam wc juga bermain  game sudah berkali kali di marahi,diperingatkan di ancam oleh orang tua saya agar tidak bermain game online terus terusan, akibatnya mereka malas membersihkan rumah, bangun kesiangan gara gara bermain game sampai larut malam, lupa membuat PR dari sekolah dan rangking nya juga menurun.

Itulah beberapa kasus/kejadian yang dapat saya ceritakan ternyata banyak kasus dari negatifnya media sosial yang menimpa saya dan orang terdekat.menurut saya kekurangan yang masih harus diperbaiki, agar teknologi informasi dan komunikasi bisa lebih membawa manfaat untuk banyak orang yaitu

  • menyebabkan kecanduan salah satu kerugian terbesar adalah melupakan waktu. Tidak sedikit orang yang melupakan waktu untuk sholat, menjadi ibu rumah tangga, berkerja dan belajar akibat terus terusan bermain sosial media bahkan dia tidak ingat kalau ia memiliki kehidupan sosial di luar
  • Terlalu lama dengan sosial media, anda bisa menjadi sakit. Biasanya ini terjadi karena terlalu lama menatap ponsel menonton youtube dan bermain game

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun