FAWATIH AS-SUWAR
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH Â Â Â : STUDY AL-QUR'AN
DOSEN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : SITI MARYAM MUNJIAT S.S.M.Pd.I
Disusun Oleh :
Fitria Alfi Qotrunnada (1808103106)
Yasinta Mega Lestari (1808103025)
Alit Nurfauzah (1808103206)
ISTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SYEKH NURJATI CIREBON
2018M / 1440H
Â
PENDAHULUAN
Â
Latar belakang masalahÂ
      Belajar Al-qur'an telah banyak dilakukan oleh para ulama tempo dulu,termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengkolaborasi dan melakukan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra , pengkodifikasian, kemu'jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
      Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya.Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberi kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia islam.Kalangan sarjanabarat banyak yang melibatkan diridalam pengkajian Alqur'an,dengan motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
      Al-qur'an sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang diawali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih As-Suwar) ,diantara macam pembuka yang tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha'ah.Menurut watt,huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga banyak mengandung misterius , karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.
Â
Â
FAWATIHUS SUWAR
- Pengertian Fawatihus Suwar
- Â Â Â Â Â Kata fawatihus suwar berasal dari bahasa Arab,sebuah kalimat yang terdiri dari susunan dua kata, fawatih dan as-suwar. Memahami ungkapan ini, sebaiknya kita urai terleih dahulu dengan pencarian kata perkata.
- Kata Fawaatih yang berarti pembuka adalah jamak taksir dari kata faatihatun ,yang mempunyai arti permulaan,pembukaan,dan penahuluan.
- Sedangkan As-Suwar adalah jamak dari suurotun yang secara etimologi mempunyai banyak arti,yaitu : tingkatan atau martabat , tanda atau alamat, gedung yang indah dan tinggi ,susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat-tingkat.
-      Secara terminologi surah dimaknai berbeda, menurut Manna' Alqaththan bahwa surah adalah sekumpulan ayat-ayat Al-Qur'an yang mempunyai tempat bermula dan sekaligus tempat berhenti. Sebaliknya Al-Ja'bari mengatakan bahwa surah adalah sebagian Al-Qur'an yang mencakup beberapa ayat yang memiliki permulaan dan penghabisan (penutup), paling sedikit 3 ayat.       Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surah karena posisinya yang mengawali teks-teks setiap surah. Sebagin ulama ada yang mengidentikkan fawatih as-suwar dengan huruf al-muqatta'ah atau huruf-huruf yang terpisah dalam Al-qur'an. Seperti misalnya, Manna'khalil al-qathan dalam bukunya " Mabahis fi Ulum Al-Qur'an". Namun bila diteliti lebih jauh, sesungguhnya kedudukannya samasekali berbeda. Sebab huruf Al-Muqatta'ah ini tidak terdapat pada semua awal surah yang jumlahnya 114 dalam Al-Qur'an. Ia tak lebih hanya merupakan salah satu bagian dari beberapa bentuk "Fawatihus suwar" yang ada dalam Al-Qur'an.
- Â Â Â Â Â Menurut Ibn.Abi al-Ishaba, Istilah Fawatih adalah jenis-jenis perkataan yang membuka surah-surah dalam Al-Qur'an. Jenis perkataan itu dibagi menjadi 10 yaitu : Jumlah fabariyyah, Qasam, Syarat, Perintah, Pertanyaan, Do'a, Ta'lil, Pujian kepada Allah, Nida', Huruf-huruf tahajji (huruf-huruf muqatta'ah), atau Al-fawatih.
- Macam-macam Fawatihus SuwarÂ
- Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT.
- Menetapkan sifat-sifat terpuji
- Hamdalah terdapat dalam 5 surah, yaitu :
- Hamdalah dalam surah Al-fatihah
- Hamdalah dalam surah Al-kahfi
- Hamdalah dalam surah Al-an'am
- Hamdalah dalam surah Saba'
- Hamdalah dalam surah Fathir
- Tabaaraka terdapat dalam 2 surah
- Surah Al-furqon
- Surah Al-mulk
- Mensucikan Allah SWT. Dari sifat-sifat negatif dengan menggunakan lafadz tasbih terdapat dalam 7 surah, yaitu :
- Surah Al-isra
- Surah Al-a'la
- Surah Al-hasyr
- Surah As-shaf
- Surah Al-Jumu'ah
- Surah At-Taghabun
- Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus
- Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah tanpa diulang, yakni : hamzah, ha', ro', sin, shod, tho', 'ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha, ya'.
- Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam surah-surah al-Qur'an disusun dalam 14 rangakaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu :
- Terdiri dari 1 huruf, terdapat pada 3 tempat; shad (surah shod), qaf (surah qaf), dan nun (surah al-qalam)
- Tetdiri dari 2 huruf, terdapat pada 9 tempat; dalam surah al-mu'min, as-sajda, az-zuhruf, ad-dhukhad, al-jatsiyah, al-ahqaf, thaha,an-naml, dan yaasin.
- Terdiri dari 3 huruf terdpat pada 13 tempat; al-baqoroh, ali-imron, ar-rum, lukman, sajdah, yunus, hud, ibrahim, yusuf, al-hijr, qoshosh, dan as-syu'aro.
- Terdiri dari 4 huruf, terdapat pada 2 tempat; ar-ra'du dan al-a'rof.
- Terdiri dari 5 huruf, terdapat pada 2 tempat; surah maryam dan as-syura.
- Pembukaan dengan Nida' atau panggilan
- Nida' untuk nabi terdapat dalam surah al-ahzab, at-tahrim, dan  at-thalak
- Nida' untuk akm mukminin terdapat pada surah al-maidah, al-muntahanah, dan al-hujurat.
- Nida' untuk manusia terdapat dalam surah an-nisa dan al-hajj
- Pembukaan dengan jumlah khabariyah. Jumlah khabariyah dalam pembukaan surah ada dua macam:
- Jumlah ismiyyah terdapat dalam 11 surah, yaitu : Surah At-taubah, surah An-nur, surah Az-Zumar, surah Muhammad, surh Al-Fath, surah Al-haqqah, surah Nun, Surah Al-Qadr, surah Al-Qari'ah, surah Al-kautsar.
- Jumlah fi'liyyah terdapat dalam 12 surah, Â : surah Al-Anfal, surah An-Nahl, Surah Al-Anbiya, surah Al-mu'minun, Surah Al-qamar, Surah Al-ma'arij, Surah Al-Qiyamah, Surah Al-Balad, Surah Abasa, Surah At-takatsur, Surah Al-Bayyiah.
- Pembukaan dengan sumpah/qosam terdapat dalam 5 surah, yaitu :
- Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah, yaitu : Â Â
- As-Shaafat
- An-Najm
- Al-Mursalat
- An-Nazi'at
- Al-Buruj
- At-Thariq
- Al-Fajr
- As-Syams
- Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah, yaitu :
- Surah Adz-dzariyat
- Surah Ath-Thur
- Surah At-Tin
- Al-'Adiyat
- Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah, yaitu :
- Surah Al-Lail
- Surah Adh-Dhuha
- Surah Al-'Ashr
- Pembukaan dengan syarat-syarat yang di pakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur'an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut :
- Syarat yang masuk pada jumlah ismiah, dipakai diawal 3 surah diantaranya :
- Surah At-Takwir
- Surah Al-Infithar
- Surah Al-Insyiqaq
- Syarat yang masuk pada jumlah fi'liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya :
- Surah Al-Waqiah
- Surah Al-Munafiqun
- Surah Az-zalzalah
- Surah An-Nashr
- Pembukaan dengan fi'il amar
- Ada 6 fi'il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah Al-Qur'an, yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut :
- Dengan fi'il amar Iqra' yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Al-'Alaq
- Dengan fi'il amar qul, yang digunakan dalam 5 surah sebgai  berikut :
- Surah Al-Jinn
- Surah Al-Kalfirun
- Surah Al-Ikhlash
- Surah Al-Falaq
- Surah An-Nas
- Pembukaan dengan pertanyaaan
- Pertanyaaan positif, yaitu bentuk pertanyaan yang tidak  ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu :
- Surah Ad-Dahru
- Surah An-Naba'
- Surah Al-Ghasyiyyah
- Surah Al-Ma'un
- Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimatnnya negatif. Diantaranya :
- Surah Al-Insyirah
- Surah Al-Fiil
- Pembukaan dengan do'a
- Doa atau harapan yang berbentuk kata benda ada di 2 surah, yaitu :
- Surah Al-Muthaffifin
- Surah Al-Humazah
- Doa atau harapan yang berbentuk kata kerja membuka 1 surah saja yaitu :
- Surah Al-Lahab
- Pembukaan dengan alasan, hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy.
C. Pendapat Ulama Tentang Fawatihus Suwar
      Para ulama salaf dalam menyikapi ayat-ayat mutasyabihat yang terletak pada awal surat berpendapat bahwa  ayat-ayat tersebut telah tersusun sejak azali sedemikianrupa, melengkapi segala yang melemahkan manusia dan mendatangkan seperti Al-Qur'an. Karena kehati-hatiannya, mereka tidak berani memberi penafsiran  dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap huruf itu. Dan mereka berkeyakinan bahwa Allah sendiri yang mengetahui tafsirannya. Hal ini menjadi suatu kewajaran yang berlaku bagi ulama salaf karena dalam hal teologi pun menolak terjun dalam pembahasan tentang hal-hal yang suci seperti ungkapannya : "istimewa Allah adalah cukup diketahui, hal ini harus kita percayai, mempersoalkan hal itu adalah bid'ah". Sebagaimana yang dikatakan oleh Asy-Sya'bi yang dikutip oleh Subhi Sholih menyatakan "huruf awalan itu adalah rahasia Al-Qur'an". Hal ini sebagaimana diperjelas dengan perkataan Ali bin Abi Tholib."sesungguhnya bagi  tiap-tiap kitab ada saripati nya, saripati Al-Qur'an ini adalah huruf-huruf Hijaiyah". Abu Bakar Ash-Sidiq pernah berkata : "Di tiap-tiap kita ada rahasianya, rahasia dalam Al-Qur'an adalah permulaan-permulaan surat". Pendapat atau penafsiran para mufasir tentang Fawatihus Suwar.
- Mufasir dari kalangan  Tasawuf. Ulama tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adalah huruf-huruf yang terpotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah, atau yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian dari suatu kalimat yang berhubungan dengan yang sesudahnya atau huruf itu menunjukan kepada maksud yang dikandung oleh surah yang surah itun dimulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong itu.
- Musafir Orientalis pendapat yang paling jauh menyimpang dari kebenaran adalah dari seortang orientalis yang bernama Nodeke dari Jerman, yang kemudian dikorelasi, bahwa awalan surat itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-nama para sahabat Nabi. Misalnya: Huruf Sin adalah huruf  depan dari nama Sa'ad Bin Abi Waqosh, Mim  adalah huruf depan dari nama Al-Mughiroah, huruf nun adalah dari nama Usman Bin Affan.
- Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat-kalimat itu merupakan tasbih bagi Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam keadaan sibuk dan lain sebagainya.
- Rasyid RidhaAs-sayyid menurut rasyid ridha tidak membenarkan al-quwaibi diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan Ar-Razi bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik Mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca Al-Qur'an meraka satu sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya, seperti dijelaskan dalam surat fushilat ayat 26.
- Musafir dari kalangan Syi'ah, kelompok syi'ah berpendapat bahwa jika huruf-huruf awalan itu dikumpulkan setelah dihapus ulangan-ulangannya maka akan berarti : "Jalan Ali adalah kebenaran yang kita pegang teguh". Perwakilan itu kemudian dijawab oleh kelompok Ahlul Sunnah, dan jawabannya berdasarkan pengertian yang mereka peroleh dari huruf-huruf awalan itu yang juga dihapus diulangan-ulangannyadenag mengatakan "Benarlah jalanmu bersama kaum Ahlu Sunnah".
- Dari pendapat para ahli tentang Fawatihus Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan sebuah ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikan dan ilmu-ilmu yang dimilikinya serta kecenderungan mereka mengkaji Al-Qur'an secara lebih luas.
D. Â Manfaat Fawatihus Suwar
      Fawatihus suwar Al-Qur'an memiliki banyak keistimeawaan dari segi makna dan kebahasaan. Fawatihus Suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang terdapatdidalam Al-Qur'an. Pemaparan tentang fawatihus suwar, khususnya menyangkut Al-Huruf Al Muqotta'ah, tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang berhasil mengungkapkan latar belakang ataupun keterangan yang valid yang secara histori bisa membuktikan hubungan-hubungan fawatihus suwar.  Dari segi makna, memang bnayak sekali penafsiran-penafsiran spekulatif terhadap huruf-huruf itu. Dikatakan spekulatif, karena penafsiran-penafsiran mengenai hal itu tidak didahului pengungkapan konteks historisnya. Lain halnya dengan Fawatihus suwar dalam bentuk lain misalnya Al Qosam (sumpah), An Niba' (seruan), Al Amr (perintah), Al Istifham (pertanyaan) dan lain-lain. Urgensi terhadap Fawatih As-Suwar tidak terlepas dari kontens penafsiran Al-Qur'an. Penggalian-penggalian makna yang terlebih dahulu akan memberikan nuansa tersendiri, baik yang didasarkan pada data historis yang konkrit ataupun penafsiran yang menduga-duga. Lebih dari itu tentu kita tetap meyakini eksistensi Al-Qur'an, kebesarannya, keagungannya, juga rahasia kemu'jizatannnya.
Adapun beberapa manfaat Fawatihus suwar :
- Sebagai Tanbih (peringatan) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi, maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.
- Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam Fawatihus Suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-rahasia Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya.
- Sebagai motivasi untuk selalu mencariilmu dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Untuk menghilangakan keraguan terhadap Al-Qur'an terutama bagi kaum muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh perkataan musuh-musuh islam yang mengatakan bahwa Al-Qur'an itu adalah buatan Muhammad. Dengan mengkaji Fawatihus Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa Al-Qur'an itu sendiri bahwa Al-Qur'an itu datang dari Allah Swt. Â Â
     Â
KESIMPULAN
    Menurut bahasa, fawatih adalah jama' dari kata fatih yang berarti awal atau pembuka. Sedangkan suwar adalah Jama' dari kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur'an yang diberi nama tertetu. Jadi Fawatihus suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur'an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur'an.
    Fawatihus suwar dibedakan menjadi 10 macam , yaitu pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT , pembukaan dengan huruf yang terputus-putus, pembukaan dengan nida' atau panggilan, pembukaan dengan jumlah khobariyah, pembukaan dengan Qasam atau sumpah, pembukaan dengan syarat, pembukaan dengan fi'il amar, pembukaan dengan pertanyaan, pembukaan dengan do'a dan pembukaan dengan alasan.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
PENUTUP
Â
    Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga menambah wawasan kita mengenai fawatihus suwar. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalh ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penulisan makalah selanjutnya.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Rosihon Anwar, Ulumul Qur'an, Pustaka Setia, Bandung,2013.
Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur'an (Ulum Al-Qur'an), Pustaka Rzki Putra,Semarang, 2013.
Abu Djalal, Ulumul Qur'an, Dunia Ilmu, Surabaya 2012.
Acep Hermawan, Ulumul Qur'an, Rosda, Bandung, 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H