Â
Artinya: "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya."
- Kadar oksigen di angkasa akan berkurang
- Sejak manusia mampu berkelana di ruang angkasa dengan pesawat, maka pengamatan dan penelitian para ilmuan telah sampai pada kesimpulan bahwa di angkasa oksigen berkurang. Manakala seorang penerbangmeluncur tinggi ke angkasa, dadanya terasa sesak dan sulit bernapas. Oleh karenanya para penerbang harus memakai "oksigen buatan" saat mereka terbang dalam ketinggian 30.000 kaki lebih. Penemuan ini sebenarnya telah disinggung oleh al-Qur'an jauh sebelum manusia melakukan penerbangan, yaitu dalam surat al-An'am ayat 125:
Â
Artinya: "Barang siapa yang Allah kehendaki, Allah akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang di kehendaki Allah kesesatan nya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang naik ke langit."
- Kemu'jizatan HukumÂ
- Al-Qur'an merupakan dustur tasyri'i (sitem, aturan, perundang undangan) paripurna yang membangun kehidupan manusia di atas dasar konsep yang paling tinggi dan mulia. Kemu'jizatan tasyri'nya ini tidak bisa dipisahkan dari kemu'jizatan ilmiah dan kemu'jizatan bahasanya. Masm' Ab Thlib menilik beberapa butir yang menjadi bukti kemukjizatan al-Qur'an dalam aspek ini. Sebagai berikut:
- Memperbaiki dan meluruskan akidah dengan jalan menunjukkan manusia akan hakikat asal kejadian (al-mabda`) dan akhir (al-ma'd) kehidupan serta kehidupan di antara keduanya. Butir ini berisi ajaran tentang keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul dan hari akhir.
- Memperbaiki dan meluruskan praktik ibadah dengan jalan menunjukkan manusia akan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang dapat menyucikan jiwa dan mental manusia.
- Memperbaiki akhlak dengan jalan menunjukkan manusia akan nilai-nilai keutamaan dan perintah untuk menjauhi segala bentuk kekejian dan keburukan, serta menjaga keseimbangan.
- Memperbaiki dan meluruskan kehidupan dengan jalan memerintahkan manusia agar mereka menyatukan barisan, menghapus segala benih fanatisme dan gap yang membawa kepada perpecahan. Ini dilakukan dengan jalan mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari jenis dan jiwa yang sama.
- Meluruskan kehidupan politik dan tata kehidupan bernegara. Ini dilakukan dengan jalan memancangkan keadilan mutlak, persamaan antara sesama manusia dan memelihara nilai-nilai luhur keutamaan seperti keadilan, dedikasi, kasih sayang, persamaan dan kecintaan dalam segala bentuk hukum dan interaksi sosial.
- Memperbaiki dan meluruskan perilaku ekonomi dan pendayagunaan harta, dengan jalan anjuran untuk membudayakan hidup hemat, memelihara harta dari kesia-siaan dan kepunahan.
- Meluruskan aturan perang dan perdamaian, dengan jalan memberikan pengertian hakiki tentang perang, larangan menganiaya, kewajiban menepati perjanjian dan mengutamakan perdamaian daripada peperangan.
- Memerangi sistem perbudakan dan anjuran untuk memerdekakan para budak.
- Membebaskan akal budi dan nalar pikir dari segala tiran yang membelenggunya, seraya memerangi pemaksaan, intimidasi dan absolutisme.
Â
Â
Â
BAB III
PENUTUP
- KesimpulanÂ
- Mu'jizat didefinisikan oleh para agama Islam, antara lain, sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengakui nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada orang-orang yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa tetapi mereka tidak mampu melayani tantangan itu.
- Mujizat terdapat dua macam, yaitu yang bersifat material indrawi yang tidak kekal, dan imaterial yang bersifat logis. Sedangkan Al-Qur'an merupakan mu'jizat yang bersifat imaterial/logis.
- Lingkup kemu'jizatan Al-Qur'an dibagi menjadi 3 yaitu, Golongan Mu'tazilah berpendapat bahwa kemu'jizatan itu berkaitan dengan keseluruhan Al-Qur'an, bukan dengan sebagiannya, atau dengan setiap suratnya secara lengkap, sebagian ulama berpendapat, sedikit atau banyak dari Al-Qur'an itu, tanpa harus satu surat penuh, juga merupakan mu'jizat : "Maka hendaklah merka mendatangkan kalimat yang senilai Al-Qur'an..." (Q.S At-Thur : 34), ulama yang lain berpendapat, kemu'jizatan itu cukup hanya dengan satu syarat lengkap sekalipun pendek, atau dengan ukuran satu surat, baik satu ayat atau beberapa ayat.
- Mu'jizat Al-Qur'an memiliki beberapa aspek yaitu dalam kebahasaan, dalam aspek ilmu pengetahuan, dan aspek hukum.
Â
Â
Â