Mohon tunggu...
Ega Mulyasari
Ega Mulyasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Kolaboratif dalam PBL

3 Januari 2025   11:08 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:08 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaboratif (https://sditalfurqon-jakarta.sch.id/wp-content/uploads/2023/10/Puzzle-sebagai-cara-meningkatkan-keterampilan-kolaborasi-scaled.jpg)

mengidentifikasi masalah yang diberikan dan merancang strategi penyelesaiannya secara mandiri dalam kelompok untuk mengklarifikasi pemahaman mereka, mengkritisi ide/gagasan teman dalam kelompoknya, membuat konjektur, memilih strategi penyelesaian, dan menyelesaikan masalah yang diberikan, dengan cara saling bertanya dan beradu argumen

  • Setelah belajar dalam kelompok, peserta didik menyelesaikan masalah yang diberikan secara individual

  • Guru/dosen mengambil peran sebagai fasilitator, yang berkewajiban memfasilitasi jalannya diskusi kelompok dengan memberi pertanyaan pancingan untuk menghidupkan kolaborasi.

  • Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan penyelesaian masalahnya dan tidak dalam peran mewakili kelompok

  • Pengembangan Strategi Kolaboratif Dalam Pembelajaran

    1. Melakukan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan masalah. Dalam proses menyelesaikan masalah yang diberikan, maka peserta didik akan mengklarifikasi pemahaman mereka, mengkritisi ide/gagasan teman dalam kelompoknya, membuat konjektur, memilih strategi penyelesaian, dan menyelesaikan masalah yang diberikan.

    2. Menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif, peserta didik belajar dalam kelompok kecil untuk "melampaui batas dan melompat" melalui masalah atau pertanyaan yang diberikan.

    Kesimpulan

    Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif yang berfokus pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Pendekatan ini mengintegrasikan masalah nyata sebagai stimulus untuk belajar, sehingga peserta didik dapat menghubungkan konsep teoritis dengan aplikasi praktis. Dalam PBL, peserta didik tidak hanya mempelajari materi, tetapi juga membangun keterampilan penting seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.

    Penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan menggunakan masalah nyata sebagai titik awal, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan mampu memahami materi secara lebih mendalam. Selain itu, PBL juga memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna karena peserta didik terlibat secara aktif dalam setiap tahap proses pembelajaran.

    Namun, implementasi PBL tidak terlepas dari tantangan. Dibutuhkan waktu yang lebih panjang, kesiapan guru sebagai fasilitator, serta sumber daya yang memadai. Meski demikian, dengan perencanaan yang matang dan dukungan yang tepat, PBL dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era pendidikan modern. Pembelajaran kolaboratif dengan model PBL merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 dengan mendorong terbentuknya pemikiran kritis serta pemecahan masalah, komunikasi interpersonal, literasi informasi dan media, kerjasama, kepemimpinan dan kerja tim, inovasi, serta kreativitas.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun