Mohon tunggu...
Ega Aura
Ega Aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

"We are captives of what we love, what we desire, and what we are", -Mahmoud Darwish

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gibran Rakabuming MVP Debat Cawapres 2024?

10 Januari 2024   21:33 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:18 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Kabar Karawang

Hal yang lucu adalah ketika saya menemukan sebuah survey empiris terhadap respon netizen di Twitter.

 

twitter.com/hipohan
twitter.com/hipohan

Data ini diambil dari akun pers Drone Emprit. Ditinjau dari respon pengguna Twitter terhadap statemen Gibran tersebut. Sebanyak 25,368 dari 35,539 mentions menyatakan respon sentimen negatif terhadap pertanyaan SGIE Gibran. Lebih dari 50% mentions menyatakan bahwa pertanyaan yang dilontarkan Gibran ini sepertinya hanya untuk menjebak Cak Imin, pola yang sama seperti debat beberpa tahun yang lalu, bukan?. Apakah data ini penting? Oh, sangat penting bagi netizen bermazhab non-substansial. Yang penting heboh, rame, orang-orang tepuk tangan, jadilah ia paling super dimata netizen model begini.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan Gibran untuk cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Gibran bertanya mengenai regulasi untuk Carbon Capture and Storage (CCS). Tapi malah dijawab dengan penjelasan mengenai proses pembentukan perundang-undangan. Memang agak lain sih jawaban Pak Mahfud ini tapi saya juga kalau ditanya soal carbon capture mungkin bakal menjawab dengan penjelasan kenapa kentut sapi bisa merusak lapisan ozon, kecuali kalau pertanyaannya adalah, bagaimana regulasi untuk penangkapan dan penyimpanan emisi gas rumah kaca. Mungkin Pak Mahfud belum belajar sampai bab itu dan mungkin Gibran sendiri belum tentu paham kalau ditanya soal carbon capture.  

 

Kenapa sih Gibran?

 

Pada akhirnya pertanyaan kita bersama adalah, apa goal seorang Gibran Rakabuming? Benarkah hanya mempresentasikan anak muda? Membawa perubahan lewat hilirisasi digital yang ia sebut-sebut? Benarkah, Gibran Rakabuming, dengan trobosan-trobosannya mampu mewakilkan keresahan kami dan menjamin industri digital dimasa depan akan berpihak pada generasi ini? Atau kita akan lagi dan lagi, untuk kesekian kalinya terbuai oleh janji pemangku kuasa? Melihat Gibran Rakabuming berdiri dengan gagahnya, berbicara dengan lantang didepan podium, berada satu panggung dengan orang yang selama ini kita lihat bermain dalam teater politik Indonesia, membuat kita berdecak kagum, untuk kemudian mengingat dengan apa dia bisa berada disana.

Mungkin Gibran mengilhami perkataan Sutan Sjahrir, "Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan". Barangkali itulah yang diinginkan Gibran. Berlari menuju gawang. Tak peduli meski offside, melanggar peraturan. Selama ia bertanding dilapangan milik ayahnya, Gibran akan terus berlari. Toh yang memegang pluit pun adalah pamannya. Yang mana quotes Sutan Sjahrir ini juga saya artikan dengan, "Bertaruhlah dengan segala yang kau punya. Tapi saat yang tersisa adalah harga diri dan martabat, maka pastikan yang kau pertaruhkan sepadan dengan itu".

 

Drama MK. Pembangunan Solo yang melesat. Gibran ini memang representasi emas anak muda atau hanya anak presiden saja?. Begitulah dosa-dosa Gibran yang dilihat mata manusia. Beragam pertanyaan muncul diotak kecil saya, jika cita-cita mulia memang tujuannya, lantas apa hal itu dapat menjustifikasi cara mereka mencapai tujuan? Apakah tak tersisa satupun manusia baik hati dan jujur untuk Indonesia yang diperjuangkan ratusan tahun oleh para pahlawan? Siapa yang harus menghakimi hakim yang tidak hakim? 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun