Mohon tunggu...
Ega Aura
Ega Aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

"We are captives of what we love, what we desire, and what we are", -Mahmoud Darwish

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gibran Rakabuming MVP Debat Cawapres 2024?

10 Januari 2024   21:33 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:18 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Kabar Karawang

Jika mengacu pada cuitan-cuitan dilaman media sosial X atau Twitter, menurut judgment dari yang mulia netizen, beberapa data yang dipaparkan Gibran ternyata tidak kredibel alias tidak sesuai dengan fakta. Meski penampilannya terlihat all-out dan menguasai panggung, netizen menilai pernyataan-pernyataannya lemah di substansi dan data yang dipaparkan adalah data bodong.

Seperti contohnya data terkait APBN proyek di Solo. Gibran membantah bahwa ia menerima anggaran lebih besar dari pemerintah pusat untuk pembangunan di Solo. Tapi faktanya, selama ia menjabat sebagai walikota, Solo merupakan kota dengan nilai dan jumlah proyek terbesar diantara empat kota serupa yaitu Cirebon, Malang, Madiun, dan Tasikmalaya. Yang mana nilainya mencapai lebih kurang Rp2 triliun dengan 32 proyek.

Kalimat ini ditekankan. Selama ia menjabat sebagai walikota Solo.

Selain data, target cawapres dari paslon nomor urut 2 ini untuk menaikan rasio pajak menjadi 23% juga menurut Mahfud tidak masuk akal.

Penaikan rasio pajak hanya bisa dilakukan apabila penerimaan pajak juga ditingkatkan. Kita semua tau bahwa rasio pajak digunakan untuk mengukur kinerja penerimaan pajak suatu negara. Akan tetapi diluar dari segala aspek penting diperlukannya pajak dalam suatu negara, apabila kita mengacu pada fungsi budgetair, dengan rasio pajak sebesar itu, memangnya apa sih yang akan dilakukan Prabowo-Gibran?

            

 

Gibran: SGIE dan CCS

 

Tidak hanya soal data yang miring dan target raksasa, Gibran juga unjuk gigi lewat pertanyaan-pertanyaan menternya. Umpan jitu untuk mengecoh lawan yang sepertinya pernah kita saksikan pada debat capres 2019 lalu.

 

Salah satu pertanyaan Gibran dalam debat cawapres kemarin yang cukup menarik banyak perhatian adalah pertanyaannya tentang SGIE. Bagaimana SGIE (State of The Global Islamic Economy) di Indonesia, ditanyakan Gibran ke Cak Imin pada sesi tanya jawab. Es-ge-i-e katanya. Siapa yang tidak bertanya dua kali dengan pertanyaan semacam ini? Jika ada kesempatan, barangkali saya akan bertanya begini pada Gibran, "Bagaimana anda menangani SARA (baca : es-ei-ar-ei)?".

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun