"Saya juga sangattttt berterimakasih pada ustadzah, seandainya tidak ada ustadzah saya tidak tau harus bagaimana." Kata Rani.
"Bukan nak, kamu harus berterimakasih kepada Allah karena sudah dipertemukan dengan orang sebaik Ros yang mau mengantarkan kamu kesini, bertemu ustadzah dan akhirnya mondok disini." Kata ustadzah.
Kemudian, keduanya tersenyum dan menantikan Ros yang tadi mengirim pesan akan mengunjungi Rani.
***
Lima tahun lamanya Rani berada di Pesantren Nurul Huda. Kini ia akan segera menikah dengan anak Kyai dari pondok tersebut.Â
Kau tau siapa anak Kyai itu? Ia adalah Haqi Haydar Achmad, teman kelas Rani yang dulu diam-diam memerhatikannya dan mencintainya dalam untaian doa-doa.
Ia tau Rani berada di Pesantren setelah setahun Rani disana. Ya, karena ada batas antara laki-laki dan perempuan, Haqi baru tau ketika Rani yang membacakan tilawah Al-Quran ketika acara pondok sedang berlangsung.
Kini, yang dulu ia impikan akan segera bersanding dengannya.
Kau tau? Tentu tidak. Jalan cinta tidak ada yang tau bagaimana akhirnya. Jalan hidup juga, barangkali, ada seseorang yang ingin berubah menjadi lebih baik, temanmu, keluargamu, siapapun itu, berilah ia dukungan, supaya langkahnya yang diawali keraguan menjadi penuh kepastian. Karena hal yang baik InsyaAllah akan berakhir dengan baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H