Uskut, maksudnya adalah diam, bahasa arab.
Sepulang sekolah, Rani pergi ke Pesantren Nurul Huda dan sudah di tunggu ustadzah Hanim disana.
Kemudian mereka masuk ke kantor TU pesantren tersebut dan mengisi formulir pesantren kilat.
"Ustadzah harap kamu betah disini. Bismillah ya, semoga istiqomah. Kamu tetep bisa sekolah kok. Nanti bisa diantarkan mobil pesantren atau naik angkot. Sebentar lagi juga libur kan?" Kata ustadzah.
"Nggeh ustadzah."
Tak terasa sudah dua minggu Rani di pesantren dan tampak jelas perubahannya. Kini ia mengaji meskipun masih terbata-bata. Tetapi ia tidak menyerah begitu saja. Ia terus berusaha.
"Alhamdulillah ya Ran, sekarang ngaji kamu lumayan bagus. Bacaan sholat mu juga sudah bagus. Ustadzah harap bisa ditingkatkan lagi ya nak." Kata ustadzah Hanim.
Ustadzah Hanim mengajar di Pesantren Nurul Huda, jadi beliau sendirilah yang mengajar dan melihat seberapa jauh perkembangan Rani.
Kini senyum Rani selalu memancar aura yang tak biasa.
"Ustadzah, selepas hari raya, saya mau meneruskan mondok saja. Saya senang disini, banyak yang mengajarkan saya banyak hal. Serta hati saya tenang sekali. Dulu, saya selalu menyalahkan orang tua saya atas apa yang terjadi pada saya. Sekarang saya tau, mereka melakukan ini untuk saya. Saya harus tetap berfikir positif." Kata Rani.
"Iya nak, Alhamdulillah."
Kemudian ustadzah memeluk Rani.