Selesai makan, Arfan benar-benar membawakan satu porsi makan sore ke kamar Alya.
Tok...tok...tok
Tidak ada suara Alya menjawab ketukan pintu. Arfan menunggu, siapa tahu Alya akan membukakan pintu.
Ditunggu-tunggu pun pintu kamar Alya tidak dibuka-buka. Arfan mencoba membuka dari luar. Ternyata bisa, karena memang tidak dikunci.
Arfan masuk ke dalam kamar pelan-pelan, melihat Alya yang sedang tidur di kursi yang menghadap jendela luar.
Arfan menaruh makan sore di meja samping kursi itu. Lalu memanggil Alya lagi, "Alya, Alya, makan sedikit saja."
Alya membuka matanya, mata yang bengkak, terlihat masih sembab.Â
"Enggak kak, nanti aja."
"Nanti asam lambungmu kumat gimana?"Â
"Gakpapa, aku udah sakit, tambah sakit juga gakpapa."
"Awalnya cuma hatimu yang sakit, sekarang fisik kamu ikut sakit. Semoga orang yang menyakiti kamu dapat balasan." Arfan mengungkapkan kekesalannya.