Mohon tunggu...
Ega Ardiana
Ega Ardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Love about art

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Tidak Baik-baik Saja

7 Juli 2024   12:05 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:16 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com/Sofia Alejandra

"Al, ayo makan."

"Hmm...belum lapar kak," Jawab Alya dengan wajah lesu dan tatapan mata yang sangat lelah.

"Ya udah," Arfan meninggalkan Alya.

Sudah berhari-hari sikap Alya berubah. Awalnya Alya ceria, tapi dia jadi pendiam, merenung, senyum saja sulit. Arfan tahu, pasti adiknya tidak baik-baik saja.

"Dimana Ar adikmu?" Tanya Ibu pada Arfan

"Di kamar Bu, nanti biar Arfan bawain makanan ke kamarnya." Ucap Arfan, lalu dia duduk di kursi. 

"Hmm...Bu, Alya kenapa jadi gitu?" 

"Dia habis bertemu orang yang menyakiti hatinya. Dia mendengar kata-kata kasar dari orang lain yang dia anggap baik."

"Bukan sekedar kata-kata, tapi perlakuan yang tidak baik juga dari orang itu pastinya. Arfan jadi ikut sedih, biasanya Alya ceria. Tapi sekarang dia cuma diam, merenung di kamar."

"Iya, makanya sekarang dia menghindar dari orang-orang." Tambah Ibu.

Selesai makan, Arfan benar-benar membawakan satu porsi makan sore ke kamar Alya.

Tok...tok...tok

Tidak ada suara Alya menjawab ketukan pintu. Arfan menunggu, siapa tahu Alya akan membukakan pintu.

Ditunggu-tunggu pun pintu kamar Alya tidak dibuka-buka. Arfan mencoba membuka dari luar. Ternyata bisa, karena memang tidak dikunci.

Arfan masuk ke dalam kamar pelan-pelan, melihat Alya yang sedang tidur di kursi yang menghadap jendela luar.

Arfan menaruh makan sore di meja samping kursi itu. Lalu memanggil Alya lagi, "Alya, Alya, makan sedikit saja."

Alya membuka matanya, mata yang bengkak, terlihat masih sembab. 

"Enggak kak, nanti aja."

"Nanti asam lambungmu kumat gimana?" 

"Gakpapa, aku udah sakit, tambah sakit juga gakpapa."

"Awalnya cuma hatimu yang sakit, sekarang fisik kamu ikut sakit. Semoga orang yang menyakiti kamu dapat balasan." Arfan mengungkapkan kekesalannya.

"Kamu dulu ceria, sekarang kamu beda. Adik kakak lagi hilang kemana?" Tambah Arfan.

Mendengar ungkapan dari kakaknya, Alya tetap diam. Wajahnya melamun dengan tatapan mata yang kosong. Saat itu, Arfan semakin merasa sedih, dia hanya berharap hari-hari yang membuat perasaan buruk segera berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun