"Gak nyangka, gini banget." Keluh Sita melihat ke arah laptopnya.
Siang yang terik hari ini, berbarengan dengan rasa kantuk yang Sita rasakan, dia harus menyelesaikan susunan makalah sendiri. Ruang belajar yang tidak terlalu ramai sedikit membantunya merasa lebih baik, karena tidak ada suara-suara yang terlalu mengganggu.
Lama-kelamaan wajah Sita agak bingung dan sejujurnya memang dia juga bingung melihat kalimat yang ada dalam makalah tidak nyambung sama sekali.Â
"Ini materi milik Vivi, kenapa dia gak bisa nulis secara rapi sih. Mentang-mentang ada yang nata ulang gitu? Mending jadinya tugas individu daripada kelompok begini. Bikin kesel aja!" Sita mengomel lagiÂ
Satu hari yang lalu....
Sita berjalan pulang ke rumah setelah jam sekolahnya selesai. Perutnya sangat lapar, kemudian Sita memilih untuk pergi membeli jajan dulu sebelum sampai rumah.
"Beli siomay aja deh kayaknya."Â
Meskipun harus antri karena banyak pembeli di jam makan siang, tapi memang Sita benar-benar ingin makan siomay. Dengan sabar dia menunggu, hingga akhirnya giliran dia.
"Beli siomay lima ribu ya Pak," Ucap Sita pada Bapak penjual.
"Iya Neng, pedas atau enggak?"