Aku diam, memendam, menahan 'tak berkata
Bisakah ku mengusap air mata
Tapi ku tahan, janganlah turun air mataku
Banyak mata yang melihat
Perasaan begitu lembut
Daku pergi saja, dari tempat yang membuat sakit
Kecewa, muram, mungkin saja bisa dendam
Biarlah Tuhan yang menyelesaikan
Tempat sunyi, membuat tenang
Biarkan mengalir air mata ini
Nanti juga akan berhenti sendiri
Cukup tahu, 'tak semua bisa menghargai
Inilah mengapa ku suka sendiri
Mungkin, hanya aku dan alam
Atau aku dan nyawakuÂ
Biarkan sedih ini berwujud air mata
Mengurangi sesak di dadaÂ
Tak apa walau hanya aku
Tanganku bisa mengusap wujud kesedihan ini
Di tengah suara alam yang melegakan hati
Tak apa walau ku seperti bicara sendiri
Aku peduli dengan diri
Tak perlu menunggu orang lain lagi
Meskipun aku juga ingin dipahami
Oleh dia yang punya empatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H