Mohon tunggu...
Ega harsa efendi putra
Ega harsa efendi putra Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

mahasiswa universitas islam riau

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sejarah Mesjid Jami Air Tiris, Pekan Baru, Riau

3 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Jami' Air Tiris: Sejarah dan Peran Sosial


Pendahuluan

Masjid Jami' Air Tiris merupakan salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi di Indonesia. Terletak di tengah masyarakat, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kekuatan komunitas.

Sejarah masjid ini berakar dari tradisi Islam yang mulai berkembang di wilayah tersebut, mencerminkan perjalanan panjang umat Islam dalam menyebarkan ajaran agama. Arsitektur masjid yang khas, dengan ornamen-ornamen yang indah, mencerminkan kekayaan budaya lokal yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam.

Masjid Jami' Air Tiris juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai aktivitas sosial dan pendidikan, termasuk pengajian, perayaan hari besar Islam, dan kegiatan sosial lainnya. Dengan demikian, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial yang memperkuat ikatan antarwarga.

Pembahasan

Masjid Jami Air Tiris dibangun pada tahun 1901 dan diresmikan pada tahun 1904, dan merupakan masjid tertua di Kabupaten Kampar. Masjid ini dibangun dengan perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap bertingkat tiga berbentuk limas. Awalnya, seluruh bangunan terbuat dari kayu, termasuk atapnya, namun saat ini atapnya diganti dengan atap seng. Bangunan ini memiliki 40 tiang kayu, yang melambangkan jumlah minimal orang yang dibutuhkan untuk salat Jumat . Masjid ini juga dibangun secara unik dengan hanya menggunakan pasak dan tanpa paku, sehingga biaya pembangunannya pun minimal.
Bangunan ini awalnya merupakan situs pasar Air Tiris di tepi sungai yang didirikan pada tahun 1881. Pembangunan masjid ini dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat lokal Air Tiris, yang dipimpin oleh pemimpin lokal Datuk Ongku Mudo Songkal. Arsiteknya adalah H. Burhanuddin dan panitia pembangunan melibatkan para pemimpin dari 24 suku di desa Air Tiris. Bangunan ini dikatakan terinspirasi oleh Masjid Demak di Jawa Tengah . Masjid ini diresmikan dengan kurban 10 ekor kerbau.
Warga setempat percaya bahwa kekuatan ilahi melindungi masjid tersebut. Konon, pemerintah kolonial Belanda pernah mencoba membakar masjid tersebut dengan menyiramnya dengan minyak, tetapi masjid tersebut tetap berdiri kokoh. Pada tahun 2016, terjadi banjir besar, dengan daerah sekitarnya terendam air, tetapi air tidak sampai ke kompleks masjid. Ada beberapa artefak di dalam masjid yang diyakini penduduk setempat memiliki kekuatan ilahi, termasuk dua pilar kayu masjid serta batu suci berbentuk kepala kerbau.
Masjid ini merupakan destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat sekitar, terutama saat hari besar Islam seperti Isra Miraj , Maulid Nabi , dan Idul Fitri . Saat ini, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat ini, terutama dari Malaysia dan Singapura.

Sejarah Masjid Jami' Air Tiris

Masjid Jami' Air Tiris dibangun pada abad ke-19, pada masa ketika Islam mulai berkembang pesat di wilayah tersebut. Awalnya, masjid ini didirikan oleh para ulama dan tokoh masyarakat setempat yang memiliki visi untuk menyediakan tempat ibadah bagi umat Muslim. Seiring berjalannya waktu, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat sekitar.

Sejarah Pembangunan

Masjid ini dibangn pada tahun 1901 atas prakarsa seorang ulama bernama Engku Muda Songkal, sebagai panitia pembangunannya adalah yang disebut dengan "Ninik Mamak Nan Dua Belas" yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung. Tahun 1904 masjid ini selesai dibangun dan diresmikan oleh seluruh masyarakat Air Tiris dengan menyembelih 10 ekor kerbau.

Arsitektur

Masjid Jami Kenegrian Airtiris di Kabupaten Kampar memiliki ciri khas dibangun tidak menggunakan paku. Baru setelah direnovasi beberapa kali dan ada penambahan fasilitas di dalamnya, masjid itu mulai menggunakan paku. Selain itu ada ciri khas lainnya.
Bangunan Masjid Jami Kenegrian Airtiris di Kabupaten Kampar sarat makna. Masjid itu memiliki 40 tiang, yang bermakna jumlah minimal jamaah untuk Salat Jumat. Adapun 12 tiang besar bermakna ada 12 ketua ninik mamak dalam persukuan yang ikut andil dalam musyawarah pembangunan masjid Jami.

Peran Sosial

 Masjid Jami' Air Tiris tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki peran sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sekitar. Sebagai pusat kegiatan sosial, masjid ini menjadi tempat yang menyatukan warga untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat. Beberapa peran sosial yang dimainkan oleh Masjid Jami' Air Tiris antara lain:

Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Masjid Jami' Air Tiris turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan formal dan non-formal. Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan masjid ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja di sekitar untuk mendapatkan ilmu, baik dalam bidang agama maupun keterampilan hidup. Ini menjadi sarana penting untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan mereka.

Tempat Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan
Masjid ini sering menjadi tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan sosial, seperti pengajian, pelatihan keterampilan, dan bakti sosial. Misalnya, pengajian rutin untuk memperdalam pemahaman agama, pelatihan keterampilan untuk pemberdayaan ekonomi, serta berbagai kegiatan amal seperti distribusi bantuan untuk warga yang membutuhkan. Semua kegiatan ini menghubungkan masyarakat dan memperkuat solidaritas sosial antarwarga.

Pusat Perayaan Hari Besar dan Tradisi Keagamaan
Masjid Jami' Air Tiris memainkan peran sentral dalam merayakan hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra Miraj. Selain sebagai tempat untuk ibadah, masjid ini juga menjadi ruang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Perayaan hari besar ini tidak hanya diwarnai dengan ibadah, tetapi juga dengan berbagai kegiatan sosial seperti pembagian makanan, doa bersama, dan pemberian zakat.

Tempat Diskusi dan Musyawarah Masyarakat
Sebagai simbol persatuan, masjid ini juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkumpul, berdiskusi, dan merencanakan kegiatan yang bermanfaat bagi komunitas. Musyawarah yang melibatkan berbagai elemen masyarakat sering diadakan di masjid ini, baik dalam hal urusan agama, sosial, maupun budaya. Diskusi semacam ini memperkuat rasa kebersamaan dan gotong-royong dalam masyarakat.

Pelestarian Budaya dan Identitas Lokal
Masjid Jami' Air Tiris juga berperan dalam melestarikan budaya lokal. Berbagai acara budaya yang diselenggarakan di masjid, seperti pertunjukan seni dan pameran, menjadi sarana untuk memperkenalkan warisan budaya daerah kepada generasi muda dan pengunjung dari luar daerah. Dengan demikian, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat kebudayaan yang menjaga keberagaman tradisi lokal.

Ketahanan Sosial dan Spiritual Komunitas
Masjid Jami' Air Tiris telah terbukti menjadi tempat yang memberikan ketahanan sosial dan spiritual bagi masyarakat. Keberadaannya yang kokoh, baik secara fisik maupun spiritual, memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Muslim di sekitar. Bahkan dalam situasi-situasi sulit, seperti bencana alam atau krisis sosial, masjid ini tetap menjadi tempat perlindungan dan kekuatan bagi masyarakat.

Dengan demikian, Masjid Jami' Air Tiris lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid ini memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, mulai dari pendidikan, pemberdayaan masyarakat, hingga pelestarian budaya. Sebagai pusat kehidupan sosial, masjid ini terus berkontribusi dalam memperkuat ikatan sosial dan membangun komunitas yang harmonis.

Ciri Khas Mesjid Jami'

Bentuk bangunan induk bersegi lima (limas)
Dinding berukir
Atap seng bersusun tiga (tumpang) meruncing ke atas
Menggunakan kayu tentangu yang tahan panas dan hujan
Pemasangan atap, dinding tidak menggunakan paku besi, melainkan terbuat dari paku kayu
Mimbar masjid berasal dari Trengganu dan dikerjakan di Singapura

Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Salah satu inisiatif yang dilakukan oleh pengurus masjid adalah mendirikan lembaga pendidikan. Sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan masjid ini menyediakan pendidikan formal dan non-formal bagi anak-anak dan remaja di sekitar. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.

Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan

Masjid Jami' Air Tiris juga berperan sebagai pusat kebudayaan. Berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival, dan pameran sering diselenggarakan untuk memperkenalkan warisan budaya lokal. Ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial di antara warga, tetapi juga melestarikan budaya lokal yang mungkin terancam punah.

Kesimpulan

Masjid ini terletak di Jalan Pasar Usang, Desa Tanjung Barulak, Kelurahan Air Tiris, Kabupaten Kampar. Masjid ini didirikan atas prakarsa Engku Mudo Sangkal pada tahun 1901 dan proses pengerjaannya baru selesai pada tahun 1904 atau tahun 1322 H. Engku Mudo Sangkal adalah seorang tokoh penyebar Islam di daerah Kampar. Salah satu penyebab Engku mudo Sangkal berniat untuk mendirikan masjid di daerah sekitar Pasar Air Tiris adalah karena ketika beliau hendak melaksanakan shalat zhuhur, beliau tidak menemukan tempat shalat atau masjid di daerah Air Tiris tersebut, padahal tempat tempat tersebut merupakan daerah yang ramai. Hasil pemikiran beliau ini disampaikan pada Dt. Palo yang kantornya berada di sekitar pasar tersebut. Dt. Palo kemudian menyampaikan usul ini kepada Ninik Mamak XII Kenagarian Air Tiris. Melalui pertemuan rapat (musyawarah) yang dipimpin oleh Dt. Palo (bernama Ajik) diputuskan bahwa Ninik Mamak XII Kenagarian Air Tiris menyetujui usulan Engku Mudo Sangkal untuk mendirikan masjid di dekat Pasar Air Tiris dengan pertimbangan sebagai tempat beribadah bagi masyarakat, pengunjung dan para pedagang yang berada di sekitar Pasar Air Tiris.

Secara keseluruhan pembangunan masjid ini dilaksanakan oleh Ninik Mamak Kenagarian Air Tiris yang terdiri dari penghulu suku dengan sebutan Ninik Mamak Nan Duo Baleh yang memiliki anak kemenakan dalam 20 banjar (kampung) dalam Kenagarian Air Tiris. Dalam kesepakatan selanjutnya teknis pembangunan masjid disepakati sebagai berikut:
 
1.real tanah tempat pembangunan masjid dicarikan oleh Ninik Mamak XII Kenagarian Air Tiris.
2.Kayu dan Sondi dibebankan kepada masyarakat Banjau Air Tiris.
3.Tukang diambil dari tukang-tukang yang ada di Pasar Air Tris.
4.Pelaksanaan dilakukan secara gotong royong.

Menurut penuturan serta kepercayaan masyarakat sekitar ketika pendirian masjid ini dilakukan, setiap langkah kaki Engku Mudo Sangkal selalu diiringi oleh kalimat-kalimat suci yang mengingatkan akan kebesaran Allah. Inilah yang memberikan kekuatan lain dari Masjid Jami' Air Tiris sehingga bangunan tanpa paku ini walau sudah berumur lebih satu abad tetap kokoh berdiri. Selain itu menurut cerita Nurdin Abbas (Pengurus Masjid Jami' periode tahun 1995; hasil wawancara dalam Majalah Amanah hal. 32) bahwa ketika masa revolusi dulu, masjid ini menjadi basis pertahanan pejuang, sehingga masjid ini pernah dibakar oleh tentara Jepang, tapi berkat izin Allah secara keseluruhan bangunannya masih tetap utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun