Negara Indonesia memiliki tiga Bunga Nasional (bunga yang dapat mewakili karakteristik sebuah bangsa dan negara) yaitu bunga melati putih sebagai puspa bangsa, bunga padma raksasa sebagai puspa langka, dan bunga anggrek bulan sebagai puspa pesona.Â
Penetapan anggrek bulan sebagai puspa pesona didasari pada beberapa karakter bunga anggrek bulan yang dianggap dapat mewakili pesona Indonesia yang penuh dengan keindahan.
Selama ini, banyak orang yang berpikir bahwa merawat tanaman anggrek bulan tidaklah mudah untuk dilakukan. Padahal budidaya anggrek bulan cukup mudah asalkan kita mengetahui cara merawat dengan benar seperti pemilihan media tanam, penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Media tanam yang biasa kita lihat pada anggrek bulan adalah pakis. Padahal, masih banyak media tanam lainnya yang dapat digunakan seperti cocopeat, arang sekam, sabut kelapa, kaliandra, dan sphagnum moss.Â
Berbagai media tanam tersebut pun dapat dicampurkan sehingga terdiri dari campuran pakis, cocopeat dan arang sekam. Perbedaan media tanam yang digunakan menentukan banyaknya penyiraman yang diberikan karena setiap media tanam memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menjaga kelembaban.
Seperti pada Balai Penilitian Tanaman Hias (Balithi) di Cianjur, media tanam untuk tanaman anggrek bulan pada fase vegetatif menggunakan media campuran atau sphagnum moss, sedangkan tanaman pada fase generatif menggunakan pakis, sabut kelapa, atau kaliandra.
Penyiraman harus diberikan sesuai dengan kondisi media tanamnya. Pada dasarnya, anggrek bulan membutuhkan kondisi yang lembab, tetapi jika penyiraman dilakukan secara berlebihan maka akar tanaman akan membusuk dan hal tersebut akan membuat tanaman mudah terserang penyakit hingga menyebabkan kematian.Â
Dalam penyiraman pun dibutuhkan "feel" yang baik karena sebelum menyiram ada baiknya media tanam dipegang terlebih dahulu untuk merasakan apakah kondisinya masih basah atau sudah kering sehingga dari sinilah kita dapat mengetahui perkiraan takaran air yang harus diberikan.
Untuk tanaman pada fase vegetatif menggunakan pupuk dengan kandungan NPK yang memiliki perbandingan yang sama, sedangkan untuk tanaman pada fase generatif menggunakan pupuk NPK dengan kadar P nya lebih tinggi, hal ini bertujuan untuk merangsang induksi bunga pada tanaman.
Pemberian pupuk yang baik untuk anggrek bulan adalah dengan menyemprotkan pupuk yang sudah dicairkan ke bagian yang terdapat stomata, yaitu bagian daun. Â Akar tanaman pun dapat menyerap pupuk yang diberikan melalui media tanam tetapi tidak seefektif penyerapan yang dilakukan oleh daun.
Artikel ini ditulis berlandaskan ilmu yang didapat sewaktu saya melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kebun Percobaan Cipanas, Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru kepada para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H