Mohon tunggu...
Eftrida Yuliana
Eftrida Yuliana Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswi Pertanian

♌

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Praktis Merawat Sang "Puspa Pesona"

12 September 2018   10:45 Diperbarui: 12 September 2018   10:57 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia memiliki tiga Bunga Nasional (bunga yang dapat mewakili karakteristik sebuah bangsa dan negara) yaitu bunga melati putih sebagai puspa bangsa, bunga padma raksasa sebagai puspa langka, dan bunga anggrek bulan sebagai puspa pesona. 

Penetapan anggrek bulan sebagai puspa pesona didasari pada beberapa karakter bunga anggrek bulan yang dianggap dapat mewakili pesona Indonesia yang penuh dengan keindahan.

Selama ini, banyak orang yang berpikir bahwa merawat tanaman anggrek bulan tidaklah mudah untuk dilakukan. Padahal budidaya anggrek bulan cukup mudah asalkan kita mengetahui cara merawat dengan benar seperti pemilihan media tanam, penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

Media tanam yang biasa kita lihat pada anggrek bulan adalah pakis. Padahal, masih banyak media tanam lainnya yang dapat digunakan seperti cocopeat, arang sekam, sabut kelapa, kaliandra, dan sphagnum moss. 

Berbagai media tanam tersebut pun dapat dicampurkan sehingga terdiri dari campuran pakis, cocopeat dan arang sekam. Perbedaan media tanam yang digunakan menentukan banyaknya penyiraman yang diberikan karena setiap media tanam memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menjaga kelembaban.

Seperti pada Balai Penilitian Tanaman Hias (Balithi) di Cianjur, media tanam untuk tanaman anggrek bulan pada fase vegetatif menggunakan media campuran atau sphagnum moss, sedangkan tanaman pada fase generatif menggunakan pakis, sabut kelapa, atau kaliandra.

Penyiraman harus diberikan sesuai dengan kondisi media tanamnya. Pada dasarnya, anggrek bulan membutuhkan kondisi yang lembab, tetapi jika penyiraman dilakukan secara berlebihan maka akar tanaman akan membusuk dan hal tersebut akan membuat tanaman mudah terserang penyakit hingga menyebabkan kematian. 

Dalam penyiraman pun dibutuhkan "feel" yang baik karena sebelum menyiram ada baiknya media tanam dipegang terlebih dahulu untuk merasakan apakah kondisinya masih basah atau sudah kering sehingga dari sinilah kita dapat mengetahui perkiraan takaran air yang harus diberikan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Pemupukan juga merupakan salah satu hal penting dalam upaya memenuhi kebutuhan unsur hara bagi anggrek bulan. Jika unsur hara yang dibutuhkan tidak terpenuhi maka proses pertumbuhan anggrek bulan akan terganggu. Namun, jika unsur hara yang diberikan berlebih juga akan meracuni tanaman anggrek bulan. 

Untuk tanaman pada fase vegetatif menggunakan pupuk dengan kandungan NPK yang memiliki perbandingan yang sama, sedangkan untuk tanaman pada fase generatif menggunakan pupuk NPK dengan kadar P nya lebih tinggi, hal ini bertujuan untuk merangsang induksi bunga pada tanaman.

Pemberian pupuk yang baik untuk anggrek bulan adalah dengan menyemprotkan pupuk yang sudah dicairkan ke bagian yang terdapat stomata, yaitu bagian daun.  Akar tanaman pun dapat menyerap pupuk yang diberikan melalui media tanam tetapi tidak seefektif penyerapan yang dilakukan oleh daun.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Serangan hama dan penyakit juga perlu diperhatikan dalam merawat anggrek bulan. Terdapat beberapa hama yang menyerang tanaman anggrek bulan yaitu siput yang dapat dikendalikan dengan pemberian racun siput yang ditaburkan di atas permukan media tanam, kutu putih dan tungau merah yang dapat dikendalikan dengan pemberian insektisida. Untuk penyakitnya terdapat penyakit busuk lunak, busuk hitam dan layu fusarium yang dapat dikendalikan dengan pemberian bakterisida dan fungisida.

Artikel ini ditulis berlandaskan ilmu yang didapat sewaktu saya melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kebun Percobaan Cipanas, Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru kepada para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun