Pandemi Covid-19 yang telah berusia satu tahun lebih ini telah banyak memberikan perubahan pada tata kehidupan kita, salah satunya adalah sektor pendidikan.Â
Adanya koronavirus memaksa kita untuk mengubah kebiasaan belajar menjadi pemelajaran elektronik. Salah satu yang paling banyak diminati adalah pemelajaran bahasa. Belajar bahasa asing dewasa ini banyak menarik minat semua kalangan, baik siswa, usia milenial, ataupun generasi sebelumnya, apalagi dengan membanjirnya film dan musik dari luar negeri. Mau tidak mau, budaya dan bahasanya akan terbawa.
Namun, dewasa ini belajar bahasa asing tidak lagi bergantung pada bangku pendidikan formal. Kita bisa mengatur waktu belajar kita sendiri dengan belajar secara otodidak di rumah. Hanya berbekal sebuah ponsel pintar, kita bisa mengunduh aplikasi-aplikasi yang menyediakan fitur pemelajaran bahasa secara lengkap yang disajikan mulai dari dasar.Â
Salah satu aplikasi bahasa yang masuk editor's choice pada sistem ios adalah Duolingo. Di Ios, aplikasi yang menyediakan lebih dari 35 bahasa ini juga menempati peringkat ke-6 pada bidang edukasi.
Kepuasan pemakai Duolingo sangat terlihat dengan banyaknya pengunduhan oleh para pecinta bahasa. Aplikasi ini sangat berguna sebagai pemelajaran elektronik bagi pelaku homeschooling dan home education karena aplikasi ini tidak terikat dengan instansi apa pun dan pemelajarannya bisa dilakukan di mana saja secara mandiri.
Berikut adalah  beberapa kelebihan Duolingo:
1. Gratis
Ketika kursus bahasa dirasa memberatkan dengan berbagai biaya dan kebutuhan bukunya, Duolingo menyediakan kursus berbahasa secara gratis. Di Duolingo kita bisa belajar bahasa secara daring dari mulai tingkat dasar, menengah, hingga mahir.Â
Pada saat pertama kali kita menambahkan sebuah bahasa yang ingin dipelajari, kita pasti akan ditanya terlebih dahulu tentang kemampuan level kita. Â Setelah itu, kita akan dipandu oleh si Duo, maskot burung hantu berwarna hijau khas Duolingo, untuk belajar sedikit demi sedikit secara gratis.Â
Namun, Duolingo juga menyediakan layanan berbayar yang menawarkan kursus daring tanpa iklan, penambahan mastery quiz, dan unggahan Duolingo yang bisa diunduh untuk dibuka kapan saja oleh pengguna.
2. Memiliki Lebih dari 35 Bahasa
Duolingo mengklaim mempunyai kursus pemelajaran yang memuat lebih dari 35 bahasa. Aplikasi yang dibuat tahun 2019 ini memiliki bermacam bahasa mayor, seperti bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman yang sudah banyak sekali digunakan oleh para penggunanya. Selain itu, Duolingo juga mempunyai bahasa lainnya seperti Javano, Esperanto, Yiddish dan Swahili yang mulai banyak diminati karena rasa penasaran para pecinta bahasa terhadap bahasa-bahasa kecil tersebut.
3. Dimulai dari Materi yang Sangat Mudah
Pemelajar bahasa kedua yang mempunyai hobi belajar di Duolingo pasti akan memberikan nilai positif untuk permulaan kursus bahasanya. Level yang sangat mudah dan dimulai dengan sesuatu yang tidak rumit memberikan dorongan yang besar agar para pemelajar bahasa kedua tetap bisa mengukuhkan niatnya untuk menyelesaikan setiap kursus bahasa yang dipilihnya. Hal ini dikarenakan belajar bahasa kedua butuh niat yang kuat, waktu yang tidak sedikit, ketelatenan, dan rasa keingintahuan yang besar.
4. Setiap Level Berbentuk Permainan Efektif
Duolingo mencoba menarik perhatian setiap pemelajar bahasa dari segala usia dengan memberikan kursus yang mempunyai metode permainan efektif. Setiap kursus tersebut memiliki beberapa unit dari level dasar hingga level mahir.Â
Setiap unit ini memiliki beberapa poin dengan tema yang berbeda-beda. Kita tidak akan bisa membuka sebuah poin bila kita belum menyelesaikan satu  putaran di poin sebelumnya.Â
Apabila kita sudah sampai satu putaran maka step selanjutnya akan terbuka dengan sendirinya. Setiap poin ini memiliki lima kali putaran dengan pelajaran yang selalu diulang-ulang. Nah, inilah kelebihannya. Karena belajar bahasa itu butuh kekonsistenan, dengan pengulangan yang terus dilakukan, materi yang diberikan akan sangat mudah dihafal.
5. Materi Mendengar yang Bisa Diulang
Aplikasi Duolingo dilengkapi dengan penyuara penutur bahasa asli. Kita bisa meniru, melafalkan sendiri, hingga membuat pelafalan kita mendekati pelafalan penutur aslinya.Â
Dengan begitu, kita tidak akan keliru mengucapkan sebuah kata meskipun dengan tulisan yang berbeda ataupun ditulis bukan dengan huruf alfabet. Rekaman penyuara ini bisa diulang-ulang  sehingga apabila kita masih belum terlalu dengar, bisa kita ulangi kembali. Satu kelebihannya, apabila kita sedang tidak bisa mengeluarkan suara lewat mikrofon  kita bisa mematikan fungsi suara ini dan menikmati setiap sesi tanpa suara selama satu jam ke depan.
6. Kesalahan yang Bisa Diperbaiki Kembali
Setiap pemelajar bahasa pasti tidak luput dari kesalahan. Di Duolingo, setiap kali kita melakukan kesalahan, kita bisa mendapat jawaban koreksiannya. Dari situ kita belajar untuk terus memperbaiki kesalahan kita. Di akhir sesi, pertanyaan yang persis sama akan diajukan kembali dan membutuhkan jawaban yang sama juga. Dengan kita mengingat kesalahan dan perbaikan yang sudah diberikan, diharapkan ke depannya kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.
 7. Belajar Lebih Dari 1 Bahasa
Duolingo memberikan kita kesempatan untuk mengenal banyak bahasa dalam satu waktu. Ketika kita belum bisa menyelesaikan seluruh sesi bahasa Prancis, misalnya, karena merasa jenuh, kita bisa belajar bahasa Korea yang diawali dengan belajar huruf vokalnya. Kita pun bisa belajar bahasa Indonesia dengan bahasa pengantar bahasa Inggris yang dimulai dari dasar pengenalan kosakata.
8. Contoh yang Ramah Anak
Karena Duolingo mengklaim batas usia minimal penggunanya di atas usia empat tahun, contoh yang disajikan sangat ramah anak. Dengan bahasa yang sesuai untuk semua usia, setiap pertanyaannya dapat dipahami dengan mudah.
9. Ada Notifikasi Sebagai Pengingat
Duolingo mengklaim bahwa dengan 15-20 menit sehari, kita dapat belajar bahasa baru. Dalam rentang waktu ini, kita bisa mempelajari bahasa secara konsisten dari hari ke hari. Apabila dalam satu hari kita tidak bisa meluangkan waktu 15-20 menit, akan ada notifikasi yang dikirimkan oleh Duolingo sebagai pengingat. Begitu pun ketika peringkat kita turun, Duolingo juga akan memberikan pengingatnya.
Meskipun begitu, di setiap hal pasti ada kekurangan. Ketika Duolingo mengklaim bahwa usia minimal penggunanya adalah empat tahun, di satu sisi Duolingo juga membuka akses pertemanan kepada seluruh pecinta bahasa di seluruh dunia. Hal ini membuka celah untuk orang asing masuk ke wilayah anak-anak yang kita lindungi di rumah karena kita tidak akan pernah tahu siapa di balik akun Duolingo. Oleh karena itu, untuk menjalankan aplikasi ini, anak-anak masih harus tetap di bawah pengawasan orang tua.
Selain itu, sangat disayangkan karena Duolingo tidak memfasilitasi latihan menulis, padahal pada setiap pemelajaran bahasa diperlukan hal ini untuk membiasakan tulisan tangan dan pelafalannya. Hal ini sangat dibutuhkan pada bahasa yang tidak menggunakan alfabet, seperti bahasa Jepang, bahasa China, bahasa Korea, dan bahasa Ibrani.Â
Satu poin penting lagi, yaitu tidak adanya penjelasan kaidah bahasa pada aplikasi Duolingo. Jadi, meskipun sangat menyenangkan belajar di Duolingo, pemelajaran bahasa yang kita pelajari harus tetap didampingi buku kaidah bahasanya.
Duolingo telah memberikan kita akses penuh untuk pemelajaran berbagai bahasa secara gratis. Jadi, tidak ada salahnya kita terus memanfaatkan aplikasi ini untuk meningkatkan nilai kita dengan cara belajar bahasa. Karena tentu saja, dengan belajar bahasa, kita akan dapat membuka dunia.
(Ed. Haeriah Syamsuddin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H