Mohon tunggu...
Pendidikan

Sulung Pejuang, Tengah Penyayang, Bungsu Periang

13 Juni 2018   02:41 Diperbarui: 13 Juni 2018   03:24 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Anak sulung sering kali diperlakukan sebagai pengganti ibu atau ayah bagi adik-adiknya.

-Anak sulung sering kali diberikan tanggung jawab yang besar dan menjadi harapan orang tuanya.

-Anak sulung bisa menjadi otoriter dan ketat dalam aturannya.

-Anak sulung mungkin juga merasa adik-adiknya lebih beruntung karena tidak terlalu banyak yang diharapkan sehingga ia yang harus membuka jalan bagi adik-adiknya.

Hal ini disebabkan anak tertua mendapat perhatian penuh dari orang tua hingga adiknya lahir. Tiap tahapan perkembangannya akan sangat diamati dan dikhawatirkan orang tua. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keahlian memimpin. 

Dan, bisa dimengerti ketika perhatian itu dialihkan kepada adiknya, ia akan merasa cemburu. Anak sulung mungkin akan berkelakuan buruk dan berdebat dengan saudara kandungnya karena marah, iri hati, kesal, dan terancam posisinya dalam keluarga. Tugas orang tua adalah untuk meyakinkannya dan memberikan kasih sayang tanpa syarat, bagaimanapun reaksinya.

Anak Tengah

Anak tengah adalah anak yang lahir dan memiliki karakter "middle-child syndrome" karena posisinya yang terjepit antara anak sulung dan anak bungsu di dalam keluarga. Anak tengah yaitu anak yang menempati posisi kedua, ketiga, dan seterusnya yang masih mempunyai adik. 

Anak tengah biasanya merasa lahir terlambat untuk mendapatkan hak-hak istimewa yang diperoleh anak sulung, tetapi terlalu awal untuk mendapatkan kelonggaran disiplin dari orang tua. Anak tengah cenderung mempunyai karakter sebagai berikut:

-Anak tengah adalah anak yang penyayang dan tidak mudah marah.

-Anak tengah sering kali mengalah untuk kakak maupun adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun