Mohon tunggu...
Pendidikan

Sulung Pejuang, Tengah Penyayang, Bungsu Periang

13 Juni 2018   02:41 Diperbarui: 13 Juni 2018   03:24 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari suami, istri, anak, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (UU.No.10,1992). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman, 1998). Anak adalah anugerah yang menyejukkan mata dan ini adalah nikmat Allah SWT. 

Setiap orang tua pasti menginginkan anak yang soleh, soleha taat pada Allah SWT dan orang tua. Dibalik keceriaan sang anak, sesungguhnya dia membutuhkan perhatian dan bimbingan orang tua. Begitu pula orang tua, segala yang tebaik ingin diberikan sebagai tanda cinta bagi sang buah hati, karena sang buah hati tak ternilai harganya.

Untuk pendidikan paling mendasar bagi anaknya, orang tua akan memberikan pendidikan antara lain menanamkan tauhid dan aqidah yang benar kepada anak, mengajari anak untuk melaksanakan ibadah, mengajarkan Al-Qur'an, Hadits, serta doa dan dzikir yang ringan kepada anak-anak, mendidik anak dengan berbagai adab dan akhlak yang mulia, dan melarang anak dari berbagai perbuatan yang diharamkan. 

Selanjutnya orang tua akan memberikan metode pendidikan melalui keteladanan, pembiasaan, nasehat, kontrol, dan sanksi. Dalam sebuah keluarga, anak menduduki posisi tertentu berdasarkan urutan kelahirannya, yang mana mempunyai pengaruh mendasar dalam perkembangan anak selanjutnya (Hurlock, 2000). 

Anak dalam keluarga pun memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, sifat tersebut terbentuk dari pengalaman psikologis mereka sebagai penafsiran anak terhadap posisi diri di dalam keluarga dan bagaimana anak membiasakan dirinya berperilaku dalam peran tersebut.

Anak Sulung

Anak sulung adalah anak yang lahir pertama kali atau berada pada posisi pertama dalam urutan kelahiran anak yang masih hidup dan anak sulung baik laki-laki maupun perempuan biasanya mempunyai pribadi yang khas dan berbeda dengan anak yang lahir berikutnya (Atikah,2001). Anak sulung sering disebut sebagai experimental child, sebab masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman orang tua yang akan membawa akibat dalam dirinya. 

Akibatnya orang tua cenderung cemas dan melindungi secara berlebihan  serta belum memahami perannya sebagai orang tua secara penuh. Anak sulung cenderung mempunyai beberapa karakter seperti:

-Anak sulung mempunyai tuntutan yang tinggi dan kuat.

-Anak sulung bisa mengatasi besarnya tekanan untuk sukses, baik dari orang tua mereka maupun diri sendiri.

-Anak sulung sering kali diberi tahu bahwa ia adalah contoh bagi keluarga, adik-adiknya.

-Anak sulung sering kali diperlakukan sebagai pengganti ibu atau ayah bagi adik-adiknya.

-Anak sulung sering kali diberikan tanggung jawab yang besar dan menjadi harapan orang tuanya.

-Anak sulung bisa menjadi otoriter dan ketat dalam aturannya.

-Anak sulung mungkin juga merasa adik-adiknya lebih beruntung karena tidak terlalu banyak yang diharapkan sehingga ia yang harus membuka jalan bagi adik-adiknya.

Hal ini disebabkan anak tertua mendapat perhatian penuh dari orang tua hingga adiknya lahir. Tiap tahapan perkembangannya akan sangat diamati dan dikhawatirkan orang tua. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keahlian memimpin. 

Dan, bisa dimengerti ketika perhatian itu dialihkan kepada adiknya, ia akan merasa cemburu. Anak sulung mungkin akan berkelakuan buruk dan berdebat dengan saudara kandungnya karena marah, iri hati, kesal, dan terancam posisinya dalam keluarga. Tugas orang tua adalah untuk meyakinkannya dan memberikan kasih sayang tanpa syarat, bagaimanapun reaksinya.

Anak Tengah

Anak tengah adalah anak yang lahir dan memiliki karakter "middle-child syndrome" karena posisinya yang terjepit antara anak sulung dan anak bungsu di dalam keluarga. Anak tengah yaitu anak yang menempati posisi kedua, ketiga, dan seterusnya yang masih mempunyai adik. 

Anak tengah biasanya merasa lahir terlambat untuk mendapatkan hak-hak istimewa yang diperoleh anak sulung, tetapi terlalu awal untuk mendapatkan kelonggaran disiplin dari orang tua. Anak tengah cenderung mempunyai karakter sebagai berikut:

-Anak tengah adalah anak yang penyayang dan tidak mudah marah.

-Anak tengah sering kali mengalah untuk kakak maupun adiknya.

-Anak tengah kadang memiliki perasaan ragu antara mempertahankan posisi yang dianggapnya sudah kurang menguntungkan atau melawan sesuatu yang dianggapnya tidak adil.

-Anak tengah lebih kompetitif, sebuah kompetisi dapat dibuatnya menjadi sebuah persaingan.

-Anak tengah kadang merasa tak memiliki hak istimewa dan merasa tidak penting dalam keluarga.

-Anak tengah kadang masih ceroboh dalam pengambilan keputusan.

-Anak tengah memiliki jiwa yang suka berpetualang dan memiliki banyak teman.

-Anak tengah juga memiliki kelebihan dalam hal menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi orang lain.

Anak Bungsu

Anak bungsu merupakan anak yang menempati posisi paling akhir dalam keluarga yang lahir setelah kelahiran anak sulung dan anak tengah. Anak bungsu sebagai anak yang paling muda atau anak paling akhir lahir tidak pernah merasa kaget dengan pelengseran kedudukan oleh anak yang lain dan sering menjadi anak kesayangan atau bayi dalam keluarga, khususnya jika saudara kandung lebih tua beberapa tahun. 

Anak bungsu akan berkembang pada tingkat kesungguhan, karena anak bungsu didorong oleh kebutuhan untuk menggulingkan saudara yang lebih tua. Si bungsu dalam keluarga sering kali menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, perhatian, dan lebih tidak ada beban. Berikut karakter yang cenderung dimiliki anak bungsu seperti:

-Anak bungsu adalah anak yang manja karena mendapat perhatian penuh dari orang tua dan kakak-kakaknya.

-Anak bungsu bisa menjadi mandiri karena sering ditinggal oleh kesibukan orang tua dan kakak-kakaknya.

-Anak bungsu mungkin merasa keluarga tidak menganggapnya serius.

-Anak bungsu sering kali menjadi korban kejahilan kakaknya.

-Anak bungsu akan mendapatkan apa yang diinginkannya dan akan dipenuhi keinginannya, biasanya jika anak bungsu lahir perekonomian orang tuanya sudah mencukupi dan kakaknya sudah mulai sukses dengan karirnya.

-Anak bungsu biasanya menjadi anak yang paling dekat dengan ayah dan ibunya.

-Anak bungsu akan merasa aman karena banyak yang melindungi dirinya.

-Anak bungsu memiliki pembawaan yang menyenangkan dan pandai bergaul.

-Anak bungsu pembawa keceriaan dan pencair suasana tegang dalam keluarga.

-Anak bungsu tidak terlalu mendapatkan tuntutan yang besar seperti kakak-kakaknya.

-Anak bungsu sering kali mendapatkan pembelaan dari orang tua, sehingga kakak-kakaknya yang harus mengalah.

Nah, bagaimana pembaca? Kalian termasuk anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu? Di manapun posisi kalian dilahirkan dalam keluarga, kalian tetap mendapatkan kasih sayang yang sama dari orang tua kalian. 

Seberapa sering pun kalian saling bertengkar dan berdebat dengan kakak ataupun adik kalian, kalian tetap saudara kandung yang harus tetap bersama, saling menjaga, saling menolong, saling mendukung dan melindungi satu sama lain. Untuk si sulung sebagai kakak bagaimanapun kondisi kalian, tetap semangat dan ikhlas dalam menjalankannya, karena ada adik-adik kalian yang mencontoh dan harus diperjuangkan. 

Untuk si tengah walaupun posisi kalian terjepit di antara kakak dan adik, kalian tetap menjadi contoh untuk adik kalian dan membantu sang kakak untuk menggapai apa yang diperjuangkan. Untuk si bungsu tetap menjadi pembawa keceriaan dan dapat menjaga apa yang sudah orang tua dan kakak-kakak kalian perjuangkan.

"Selalu bersyukur dengan apa yang kalian punya. Rasa jengkel yang kalian rasakan sekarang, akan menjadi sesuatu yang dirindukan di masa depan. Tunjukkan kebahagiaan kalian di depan mereka yang sangat kalian sayang."

Terimakasih

Efrilia Sukesti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun