Kau ajarkan aku untuk terus beristighfar, agar segala harapan dan impian Allaah mudahkan seperti kisah pembuat roti,
Kemarin kau juga selalu ingatkan aku untuk meng-istighfar-i kedua orang tua, agar menjadi amal Sholih juga untuk mereka,
Namun saat ini kau membuat aku beristighfar untuk kenyataan yang kau hadapkan,
Sungguh ini pengalaman yang terlalu manis Mas, mengapa harus aku yang kau pilih, seolah begitu yakin padaku kau datang dengan sejuta bukti kemantapan,
Namun kau pergi,
Pergi dengan alasan yang kumaklumi,,, walau kenyataan yang terjadi sungguh aku tak aku apakah aku bisa melupakannya atau tidak ,,,
Mungkin aku memang tak secantik wanita yang kini ada disampingmu,
Mungkin aku memang tak secerdas dan sesholihah dirinya,,
Namun, aku yang kau janjikan, aku yang kau buat menunggu hari yang ternyata tidak akan pernah terjadi itu,,,
Jika memang bukan aku yang kau pilih,
Mengapa kau hadir dan menumbuhkan rasa ini, Mas ???