Dalam ilmu pendidikan, metode ini dinamakan rehearsal.Â
Mengutip Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Edisi Desember 2014, rehearsal adalah suatu proses kognisi dimana informasi  diulang terus menerus agar individu bisa mengingatnya (Ormrod, 2006), secara verbatim (Siegler, 1991), maupun secara mental dan vokal (Boyd dan Bee, 2009).
Mungkin usulan saya ini terkesan sebagai paksaan.Â
Tidak bagus mendikte murid. Itu dapat membuat murid kehilangan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya.
Tapi di tengah banjir informasi, kita hanya memilih mana informasi yang menyenangkan.Â
Dan seringkali, informasi yang menyenangkan tersebut tidak terhubung dengan konteks pergaulan kita sehari-hari.Â
Dunia digital adalah wadah bagi pasar bebas informasi.
Bila dibiarkan lama, maka hanya menunggu waktu bahwa generasi ke depan mungkin bisa alpa untuk hal-hal kecil tentang Indonesia.Â
Lho, bukankah generasi lama juga demikian?Â
Mungkin ada orang di provinsi tertentu lebih mengenal Gubernur DKI Jakarta ketimbang Gubernur di provinsinya tersendiri, misalnya.
Voila, voila! Itu yang saya maksud.Â