Timnas Indonesia bakal menghadapi Thailand pada partai final leg I Piala AFF 2020. Sesuai jadwal, laga berlangsung besok, Rabu pukul 19.30 WIB.
Berbagai media telah menyampaikan ulasan. BolaSport mengingatkan penggawa Indonesia untuk mewaspadai pemain Thailand Teerasil Dangda.Â
Sementara itu, Indonesia akan tampil tanpa Pratama Arhan yang dihukum absen karena akumulasi kartu kuning dari leg kedua melawan Singapura di semifinal.
Besok malam bakal meriah. Warga Jakarta diizinkan melakukan nonton bareng. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
"Kaitan nobar pas final AFF misal di kafe dan sebagainya, harus sesuai ketentuan," kata Zulpan dikutip dari Kompas.com, Senin, 27 Desember 2021
Peserta nobar harus menggunakan masker, menjaga jarak fisik, hingga pembatasan jumlah peserta di lokasi.
Indonesia vs Thailand, Siapa yang Diunggulkan?
Di balik serba-serbi tersebut, terselip satu pertanyaan besar. Mampukah Indonesia menaklukan Thailand?
Pertanyaan ini berangkat dari sejarah pertemuan kedua tim dan penampilan mereka sepanjang kompetisi AFF Cup 2020.Â
Dalam 5 pertemuan terakhir, timnas Indonesia hanya meraih sekali kemenangan dan sekali imbang atas Thailand.
Demikian Thailand sudah mengoleksi 5 gelar juara sejak Piala AFF bergulir pada 1996.Â
Dengan kata lain, Thailand tampak lebih diunggulkan di atas kertas. Terlebih saat menyaksikan gaya permainan Thailand melawan Vietnam di partai semifinal (2-0). Mereka terlihat solid dalam membangun serangan.
Tetapi tidak ada yang mustahil. Skuad Garuda selalu memiliki kekuatan dengan mentalitas dan dukungan luas rakyat Indonesia.Â
Ketenangan dan serangan balik
Saya memiliki optimisme Indonesia dapat memetik kemenangan pada pertandingan besok.Â
Kondisi yang dialami timnas Indonesia saat ini, boleh dikatakan menyerupai Paris Saint Germain, pada musim lalu.Â
Apa pelajaran yang dapat dipetik? Kenali lawanmu.Â
PSG pada musim lalu secara mengejutkan mampu menyingkirkan Barcelona dan Bayern Munchen pada fase gugur Liga Champions 2020/21.
Padahal, PSG bukan tim yang begitu diunggulkan.Â
Meski bertabur pemain bintang, kenyataan di lapangan berkata sebaliknya. Secara taktikal dan penguasaan bola, Paris kalah.Â
Karena itu, permainan lebih banyak mengandalkan mentalitas dan keberanian untuk melakukan serangan balik secara kilat.
PSG menang dengan serangan yang efektif. Mereka mampu memanfaatkan serangan balik, lalu mengkonversinya menjadi gol.Â
Kecepatan, ketenangan dan kecermatan menjadi kunci.Â
Timnas Indonesia telah memiliki bagian-bagian ini. Saat melawan Malaysia di penyisihan grup (4-1), proses gol Irfan Jaya terjadi melalui skema kerja sama yang sangat terukur.Â
Skema yang sama tercipta lagi lewat gol Witan Sulaeman saat Indonesia menghadapi Singapura di leg I semifinal (1-1).Â
Ini hanya mungkin dilakukan dalam keadaan tenang dan percaya diri. Dan Indonesia memilikinya.Â
Laga final berlangsung dalam dua pertemuan. Tampaknya, kita memang lebih perlu merapatkan pertahanan.Â
Kita tidak perlu terburu-buru untuk menginisiasi jalannya pertandingan.Â
Ini bukan berarti kita harus mengalah, justru keadaan ini diperlukan untuk membuat Thailand merasa frustasi.
Indonesia telah memiliki mental bermain tanpa tekanan di kala tertinggal lebih awal. Ini akan menjadi langkah bagus dalam memanfaatkan skema serangan balik ke gawang Thailand.
Penulis: Efrem Siregar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H