Ketertutupan ini menarik sejumlah orang untuk menyusuri langsung Darien Gap.Â
Akan tetapi, menjelajahi Darien Gap bukanlah ide tepat karena keberadaan kombatan yang terpencar di seisi hutan.Â
Jan Philip, mahasiswa Swedia meregang nyawa akibat tembakan pejuang FARC yang mengiranya adalah mata-mata AS.
Bahkan menuru laporan VOA Indonesia mengutip AP pada Oktober 2021, anggota parlemen Panama Zulay Rodriguez mengatakan para penyerang di sana tidak peduli bagaimana mereka melakukan pelecehan terhadap perempuan di depan suami atau keluarga mereka.
"Jika Anda ingin melakukan perjalanan antara Kolombia dan Panama, sebaiknya Anda mencari rencana alternatif seperti penerbangan internasional atau mencari layanan feri yang tersedia," tulis laman dangerousroads.org yang menyebut Darien Gap sebagai jalur mematikan.
Dengan kendala-kendala di atas, pembangunan jalan raya di Darien Gap hampir mustahil dilakukan sekalipun kecanggihan teknologi dan pendanaan memungkinkan proyek dapat dikerjakan.
Darien Gap tetap lestari sebagai kawasan hutan lebat di Amerika. Panama dan AS telah lama kehilangan minat, sementara Kolombia tidak pernah menyerah untuk menyelesaikan jalan tersebut untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Selagi menunggu Pan-American Highway terealisasi, fakta yang tidak dapat dihindari adalah imigran. Mereka adalah keluarga dari negara-negara di Amerika Selatan, Afrika dan Asia yang dilanda konflik bersenjata.
Prensa Latina melaporkan, gelombang migrasi saat ini mencapai angka 11.370 imigran gelap dalam empat bulan pertama 2021. Para imigran ini mencita-citakan hidup damai di Amerika Serikat dan Kanada.Â
Menjauh dari rumah dan tanah kelahiran adalah perjuangan hidup terbaik yang rela ditempuh lewat perjalanan dan pendakian panjang melelahkan di Darien Gap. Terlebih, pandemi Covid-19 menambah halangan mereka untuk menembus perbatasan akibat pengetatan pemeriksaan otoritas di Panama.