Sebagai pelatih yang pernah merasakan kerasnya Liga Inggris, ia tahu bahwa keuntungan Villareal menghadapi Manchester United tergantung pada mentalitas dan keyakinan.
Nasib baiknya, ia punya pengalaman mengantarkan Sevilla sebagai juara Liga Eropa selama tiga musim berturut-turut sejak tahun 2013. Ketika menukangi PSG pada 2016, ia mempersembahkan Piala Prancis bagi klub, sehingga ia dianggap pelatih yang sukses untuk laga final kecuali bersama Arsenal yang dikalahkan Chelsea pada final Liga Eropa 2019 silam.Â
Sebelum laga final digelar, Unai Emery meladeni wawancara dengan ESPN, membicarakan sesuatu yang sangat filosofis dari sudut pandangnya.
Ia mengaku sebagai seorang yang realistis dalam menyaksikan anak asuhnya bermain sepak bola. Hal yang selalu ia hindari adalah berandai-andai dengan pertanyaan, "bagaimana jika".Â
Hasil dari pekerjaan mengalir mengikuti momentum atau waktu. Bermain apa adanya. Itulah yang ingin didorongkan dia saat Villarreal bekerja dalam pertandingan melawan Manchester United.
"Ketika orang berbicara tentang keberuntungan, mereka cenderung menganggap 'bola membentur tiang gawang.' Ya, memang begitulah tiang gawang. Itu bagian dari permainan. Orang membicarakan penalti, namun itu juga bukan keberuntungan: ada juga sesuatu yang bekerja di sana."
"Atau ketika seorang pemain maju ke depan, satu lawan satu, dan [bola] membentur tiang. Apakah itu keberuntungan? Tidak, ini adalah situasi permainan. Keberuntungan hanya ada saat lemparan koin. Dalam sepakbola, keberuntungan sangat minim."
Unai Emery akhirnya menuntaskan pekerjaan  dengan sempurna. Pada laga itu, Villareal membuka keunggulan lewat sontekan kaki Gerard Moreno.Â
Sepanjang pertandingan, Villareal mampu bermain secara disiplin untuk menahan serangan Setan Merah dari Marcus Rashford, Cavani dan Bruno Fernandes.Â
Tidak ada hujan gol ke gawang Rulli seperti dilakukan Manchester United kepada AS Roma. Setan Merah hanya mencetak sebiji gol penyeimbang yang membuat pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.
Adu penalti pun berlangsung dramatis. Kesempatan penendang sampai kepada bagian penjaga gawang.Â