Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Konflik Laut Inggris-Prancis, Ikan pun Bingung Melihatnya

9 Mei 2021   19:13 Diperbarui: 9 Mei 2021   19:45 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara geografis, Inggris yang terpisah dari daratan Eropa memberikan politik dan budaya mereka berbeda dari negara Eropa continent. Istilah Eropa hanya sebagai pelengkap di atas buku, namun jiwa mereka tak sepenuhnya Eropa.

Perbedaan tersebut dilembagakan sebagai euroscepticism yang berkembang sebagai konsep ilmu sosial untuk menyederhanakan kompleksitas hubungan Inggris dengan UE, semakin dikuatkan oleh mantan PM Margaret Thatcher.

Ketika Inggris bergabung ke UE, mereka mau tak mau harus mengikuti standar sebagai negara Eropa. Salah satunya, tunduk pada kebijakan Common Fisheries Policy (CFP).

CFP adalah kebijakan UE dalam mengelola perikanan di seluruh negara anggota. Tujuannya, memastikan penangkapan ikan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Ada pembatasan penangkapan terhadap spesies tertentu sehingga berlaku kuota untuk setiap negara anggota.

Lembaga think tank UK in a Changing Europe menilai, kebijakan CFP Uni Eropa sudah lama menjadi masalah bagi eurosceptics di Inggris.

Bagi orang Inggris, negara harus memiliki kendali penuh atas perairan teritorialnya dan memutuskan sendiri akses untuk kapal yang datang dari negara lain. Kalangan pengusaha ikan di Inggris tak ingin lagi dipaksa untuk mengikuti aturan kuota di perairan mereka sendiri.

Sementara itu, UE khawatir kehilangan hak di perairan Inggris sehingga menimbulkan konsekuensi ekonomi untuk negara anggota. 

Beberapa spesies ikan diperkirakan akan bergerak lebih jauh ke utara dari perairan Uni Eropa karena suhu laut meningkat, yang bisa menurunkan kuota Uni Eropa secara bertahap.

"After 47 years of membership, the UK and EU fishing industries are deeply integrated. EU boats fish in UK waters and vice versa (albeit EU boats rely on UK waters more than the reverse), and UK-EU trade in fish and fish products is substantial, with the UK a major exporter to a number EU countries."

"Setelah 47 tahun sebagai anggota, industri perikanan Inggris dan Uni Eropa begitu terintegrasi. Kapal UE menangkap ikan di perairan Inggris dan sebaliknya (walau sebenarnya kapal UE lebih mengandalkan perairan Inggris daripada sebaliknya), dan perdagangan ikan dan produk ikan antara UK-UE cukup besar, dengan Inggris sebagai eksportir utama ke beberapa negara UE," tulis Matt Bevington, peneliti di UK in a Chaning Europe dalam artikelnya.

Prancis tak rela Inggris keluar?

Uni Eropa terlihat tak legawa menerima lepasnya Inggris sebagai anggota mereka. Pengerahan kapal militer menggambarkan rapuhya hubungan, sekaligus memperlihatkan sikap tak bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun