Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Saatnya Menyediakan Pendidikan Kedokteran yang Murah untuk Anak Bangsa

3 Mei 2021   17:39 Diperbarui: 3 Mei 2021   17:51 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tentang pendidikan kesehatan. Kelak, generasi Indonesia mesti memiliki cukup SDM kesehatan yang mumpuni. Selain menutupi ketercukupan rasio tenaga kesehatan, pendidikan kesehatan diperlukan untuk mengantisipasi datangnya wabah tak terduga dengan virus lain.

Keingintahuan masyarakat begitu tinggi terhadap masalah pandemi Covid-19. Bill Gates yang dikenal sebagai pendiri Microsoft adalah salah satunya. Ia sering mengutarakan pendapat tentang virus corona, pandemi dan vaksin yang dikutip media.

Indonesia juga memiliki orang-orang yang antusias seperti Bill Gates. Keinginan menjadi dokter pun sudah tertanam sejak kecil yang bila ditanya, apa cita-cita anak-anak, jawaban populer yang terlontar adalah dokter.

Amat disayangkan bila potensi ini tak dikelola sebagai hal bermanfaat di masa depan. Mungkin, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dapat memikirkan bagaimana menyiapkan generasi Indonesia untuk terhubung dengan pendidikan kesehatan.

Salah satu persoalan yang harus dituntaskan adalah melenyapkan komersialisasi pendidikan kedokteran. Pembiayaan tinggi adalah hambatan terbesar bagi putra-putri Indonesia. Bukan rahasia umum bila ingin kuliah di fakultas kedokteran, orangtua mahasiswa perlu menyiapkan biaya ratusan juta rupiah.

Karena itu, pendidikan kedokteran sering dipandang sebagai pendidikan untuk mereka yang berpunya. Cita-cita anak kecil pun kandas. Dokter kerap ditampilkan sebagai profesi elit walau jalannya adalah pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

Akses pembiayaan harus diringankan. Kuba adalah salah satu negara yang menyediakan pendidikan kedokteran secara gratis dengan lulusan kompeten dan terlatih. 

Tiap tahun, Kuba mengirim tenaga medis ke negara-negara berkembang sehingga menjadikan dokter sebagai kekuatan diplomasi luar negeri mereka (soft power). Ini jalan pengabdian sesungguhnya dari Kuba.

Apakah Indonesia bisa melaksanakan hal demikian? Tentu saja, ya. 

Setidak-tidaknya, ada harapan besar supaya negara menyediakan akses untuk memerdekakan rakyat mengenyam pendidikan kedokteran dengan lulusan berkualitas yang tak disandera untuk memikirkan cara mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan selama di perkuliahan.

Pendidikan menjadi penting lagi untuk membasmi keluguan terhadap dunia kesehatan. Kasus alat rapid test bekas yang baru-baru ini terkuak di bandara Kualanamu, Sumatera Utara sebenarnya membuktikan bahwa tindakan jahat muncul karena keluguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun