Jumlahnya jauh di atas Paris yang hanya melakukan 6 kali percobaan dengan 4 tembakan tepat sasaran. Perbandingan keduanya bagai langit dan bumi. Munchen digdaya secara statistik, namun bagaimanapun juga sepak bola adalah tentang kemenangan dan gol.Â
Paris telah membuktikannya. Mereka benar-benar bermain efektif meski lebih sedikit dalam menguasai pertandingan. Jika merujuk statistik tembakan ke gawang, maka Paris memperlihatkan bahwa mereka dalam tiap melakukan tembakan percobaan, maka berpeluang besar untuk terciptanya gol.Â
Di sisi lain, Paris juga memperlihatkan permainan efisien, tak perlu banyak keringat bercucuran ketika berada di barisan lawan. Mbappe dan Neymar membuktikan keterampilan mereka. Kecepatan, ketenangan dan akurasi adalah kunci untuk mencetak gol.Â
Dua gol Mbappe tercipta lewat eksekusi yang tenang. Kemenangan PSG merupakan sesuatu yang di luar dugaan.Â
Andai bukan Mbappe dan Neymar yang diturunkan, andai pula pertahanan tak solid, mungkin keadaan bisa berbalik menjadi kemenangan telak untuk Munchen.Â
PSG mungkin saja dapat nasib sama dengan Barcelona yang dipermalukan 2-8 oleh Munchen pada laga perempatfinal Liga Champions tahun lalu.Â
Tetapi fakta yang terjadi hari ini, Paris membungkam Munchen di kandang sendiri.Â
Satu hal yang tak dapat dilupakan dari PSG adalah mereka terlihat belajar banyak dari kegagalan pada musim-musim sebelumnya. Pengalaman pahit itu mematangkan permainan dan semangat para pemain tatkala bertemu klub-klub besar yang pernah ditemui.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI