Deddy, memang bukan yang pertama menyajikan sebuah pertandingan lewat media sosial di luar televisi.Â
Sebagai contoh, akun Instagram suporter PSMS Medan menyiarkan langsung pertandingan PSMS Medan yang berlaga di Liga 2. Pertandingan PSMS tak selalu tayang di TV.Â
Jangan tanya bagaimana kualitas tayangan hasil bidikan para suporter yang direkam melalui fitur Instagram Live, terlebih video diambil dari tribun belakang gawang. Bisa menyaksikan pertandingan PSMS saja sudah anugerah besar.
Garis besarnya, kepada penonton pertandingan catur Dadang Subur dan Irene, tak perlu berekspektasi berlebihan meminta acara harus disajikan dengan cara ini dan itu, apa harus dibuka dengan pidato sambutan dan tari-tarian daerah atau ragam lainnya.Â
Cukup nikmati sajian a la Deddy Corbuzier. Sekurang-kurangnya, saat pertandingan berlangsung, rekaman siaran tak goyang. Dosa berat itu.
Di sisi lain, media atau EO yang barangkali "kecolongan" karena merasa melewatkan momentum ini.
Deddy berhasil memfasilitasi atau mengadakan pertandingan Dadang Subur dan Irene. Bila Deddy diibaratkan wartawan, maka sebesar apapun ide muncul sampai menggoyang ubun-ubun kepala, ukuran realistisnya adalah keberhasilan si wartawan menuliskan atau menyampaikan laporan berita untuk diterima masyarakat.Â
Daripada menganggap acara podcast Deddy sebagai disrupsi, mari lihat sisi baiknya. Demi nama baik dan harga diri netizen, ke depannya kolaborasi media dan pelaku industri kreatif barangkali bisa makin dikencangkan. Â Â
Update 22 Maret 2021, total hadiah pertandingan sebesar Rp300 juta, laporan Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H