Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari GothamChess dan Dewa Kipas, Kita Belajar Kesenjangan

16 Maret 2021   03:09 Diperbarui: 16 Maret 2021   20:16 3549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, pendapat satu pihak tentu cenderung bias dalam menguliti masalah. Dalam mencari kebenaran, banyak pihak harus disertakan.

Di tempat terpisah, PB Percasi dengan segala metode dan kemampuan melacak rekam jejak permainan Dadang. 

Tetapi, pemaparan mereka tak banyak mengena ke warganet.

Pertama, bisa jadi karena pembahasan teknis sulit dipahami, terutama kepada orang yang awam permainan catur. Pembahasan lengkapnya dapat dibaca di link Kompas.id ini dan di pemberitaan Kompas.com ini.

Kedua, warganet sudah kadung membela Dadang dan menyerbu akun Levy Rozman. Tak mudah mereka berbalik arah. Sekali layar terkembang surut kita berpantang. Orang Indonesia paling kuat memegang keyakinan.

Kelakuan warganet menyerang akun media sosial orang atau institusi juga bukan hal baru. Bahkan, bulan lalu, ketika Microsoft mengeluarkan laporan bahwa warganet Indonesia dikategorikan tak sopan di Asia Tenggara, akun Instagram Microsoft ikut kena serang.

Serang menyerang akun media sosial terlihat memuaskan walau pada akhirnya mengesankan hal memalukan. 

Tetapi siapa yang dapat mengontrol warganet berekspresi?

Jadi, serbuan warganet ke akun media sosial seperti Levy Rozman dan lainnya tak lagi hal mengejutkan. Ini sudah biasa dilakukan meski buruk.

Fenomena serbuan ke akun media sosial boleh jadi makin marak karena adanya kesenjangan dan jarak. 

Ini bukan tentang kesenjangan ekonomi, melainkan lebih pada tak terjangkaunya orang Indonesia pada apa yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun