Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan penurunan defisit tersebut sejalan dengan kinerja ekspor yang terbatas akibat melemahnya permintaan dari negara mitra dagang terdampak pandemi Covid-19.
"Di tengah impor yang juga tertahan akibat permintaan domestik yang belum kuat," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Februari 2021.
Konteks kalimat "benci produk asing"
Bila memperhatikan konteks mengapa Presiden Jokowi mengatakan membenci produk asing, maksud ucapannya dapat merujuk pada produk yang diniagakan melalui e-commerce.
Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan ungkapan Presiden adalah bentuk kekecewaan terhadap adanya praktik tidak adil dalam perdagangan digital terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Barang impor murah dapat mengarah ke predatory pricing yang tentunya akan membunuh kompetisi dan pesaing.
Dampaknya bila industri lokal sudah kolaps, maka ancaman terburuknya adalah PHK terhadap tenaga kerja. Dampak seterusnya, setelah pasar berhasil dikuasai, maka pelaku predatory pricing akan leluasa untuk menaikkan harga.
Mungkin orang beranggapan bahwa ungkapan benci produk asing dimaksudkan untuk melecut meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Artinya, peran pemerintah lebih besar karena kewenangannya mampu menghubungkan lintas sektor.
Biasanya bila industri lokal sudah berdarah-darah, mereka akan mengajukan tindakan pengamanan dan perlindungan seperti bea masuk anti-dumping atau safeguard ke Kementerian Perdagangan.
Langkah apa yang harus dilakukan?
Sebenarnya, isu semacam ini sudah muncul sejak 2 tahun silam. Barang impor dari e-commerce sangking kelewat murah mengancam pelaku usaha dalam negeri.
Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai akhirnya memperbarui kebijakan ambang batas pembebasan bea impor via e-commerce.
Sebelumnya pembebasan bea masuk berlaku untuk barang seharga USD 75 atau setara Rp1.050.000 tetapi akhirnya diperbarui menjadi USD 3 atau setara Rp42.000. Artinya, barang impor dari e-commerce di atas USD 3 akan dikenakan tarif pajak dan bea masuk.